Laporan Wartawan Tribun Lampung Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Suasana sedih meliputi kantor Polsek Natar, Lampung Selatan, Senin (29/2/2016) siang.
Seorang perempuan renta datang dan memeluk Istiarto, tersangka pembobol ATM, sambil menangis di depan sel. Ternyata perempuan itu adalah ibunda Istiarto.
Sang ibu tak tega anaknya jadi penghuni tahanan. Polisi selanjutnya membawa Istiarto ke ruang pemeriksaan. Perempuan itu hanya bisa terisak.
Istiarto ditangkap polisi karena menguras ATM milik Amron sebesar Rp 17 juta. Istiarto mengaku melakukan perbuatan itu karena terdesak ekonomi.
"Saya sekarang ini menganggur," kata dia. Sebelumnya, Istiarto berdagang pecel lele.
Usaha tersebut tak bertahan lama. Sepinya pembeli membuat warung pecel lelenya bangkrut. Istiarto bingung. Ia pun mendapatkan ide untuk mencuri uang di ATM orang lain. Ide itu ia dapatkan saat berselancar di dunia maya.
"Saya belajar bobol ATM seperti ini dari internet," kata ayah dua anak ini. Mulailah Istiarto menjalankan aksinya pada November tahun lalu. Dari empat kali pencurian, hanya sekali yang membuahkan hasil.
Namun jejak kejahatan Istiarto tercium polisi. Polisi mengendus keberadaan Istiarto di sebuah minimarket. Saat itu, Istiarto hendak mengambil uang hasil kejahatannya lewat ATM. Polisi menangkap Istiarto.