Laporan wartawan Tribun Lampung, Bayu Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Faisal Tanjung (33), masih harus beristirahat total di rumahnya.
Kondisi sopir Bus Rapid Transit (BRT) itu, belum pulih benar setelah jadi korban pembacokan dalam sebuah duel berdara dengan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Tanjungkarang-Rajabasa, Jumat (26/2/2016).
Sebagai tulang punggung keluarga, warga Perumahan Glora Persada Blok J Nomor VII Rajabasa Raya, belum tahu kapan bisa bekerja lagi. Padahal ia butuh uang supaya dapurnya tetap mengepul.
Ia menyayangkan adanya kebijakan perubahan trayek angkot. Sebab, hal tersebut menurunkan penghasilannya. Dalam satu hari, Faisal mengaku kini hanya mendapatkan Rp 60 ribu.
"Itu sudah paling maksimal saya kasih ke istri. Sebelum perubahan jalur serta angkot tak masuk trayek Jalan Kartini, saya mampu memberikan istri Rp 100 ribu per harinya, bersih dari setoran," keluhnya.
Diberitakan sebelumnya, Faisal Tanjung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) karena mengalami luka bacok. Faisal dibacok seorang sopir angkot Tanjungkarang-Rajabasa.
Faisal mengatakan, pembacokan terhadap dirinya bermula ketika Faisal mengendarai busnya mencari penumpang.
Sampai di Jalan Kartini, tepatnya di depan Mal Kartini, Faisal melihat ada penumpang di halte. Faisal hendak mengambil penumpang tersebut.
Ternyata, kata dia, ada mobil angkot Tanjungkarang-Rajabasa menyalip mengambil penumpang itu. Faisal tidak terima karena saat itu posisi penumpang sedang sepi.
Faisal turun dari bus menghampiri sopir angkot itu.
"Saya tidak terima karena jalur itu kan bukan trayeknya," kata Faisal.
Sopir angkot itu lalu pergi. Faisal mengejarnya dan mereka berhenti di Pasar Bambu Kuning.
Di Pasar Bambu Kuning, ujar Faisal, mereka sempat berkelahi. Masih tidak puas, keduanya melanjutkan duel di TerminalRajabasa.
Faisal mengatakan, ia menunggu sopir angkot di Terminal Rajabasa. Sopir angkot itu lalu datang menghampiri Faisal yang sedang duduk. Keduanya lalu berkelahi.
Sopir angkot itu, ternyata mengeluarkan golok dari pinggangnya. Sopir angkot membacok kepala Faisal dua kali.
Melihat Faisal bersimbah darah, sopir angkot melarikan diri. Rekan-rekan Faisal membawa Faisal ke RSUAM.
Sementara, Kapolsek Kedaton KomisarisHandak Prakasa Qalbi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308, untuk mengejar pelaku.
"Sepertinya, pelaku melarikan diri, dan sampai saat ini, saya menduga memang pelaku tak keluar daerah, tapi dia masih bersembunyi," katanya