Laporan Reporter Tribunnews Video, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggi muka air Sungai Ciliwung di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (8/3/2016) siang tercatat mencapai titik tertingginya selama kurun waktu 2016, yakni mencapai 805 sentimeter.
Hingga sekitar pukul 17.00 WIB, tinggi muka air turun ke titik 780 sentimeter.
Adie Widodo, Koordinator Rayon Selatan Dinas Tata Air Aliran Tengah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengatakan, tinggi muka air 780 sentimeter tergolong siaga tiga.
Kata dia, tinggi air tersebut relatif normal pada musim penghujan.
Namun demikian, warga tetap harus berhati-hati dengan datangnya banjir, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran sungai.
"Warga harus memaknai, ketika berada di musim penghujan, untuk lebih mewaspadai peningkatan-peningkatan air dari hulu, termasuk hujan lokal," ujarnya saat ditemui Tribun di Pintu Air Manggarai.
Dengan status siaga tiga itu, petugas di pintu air tersebut terus bersiaga, dengan memantau perkembangan tinggi muka air setiap saatnya, untuk dilaporkan ke crisis center DKI Jakarta.
Ia juga mengingatkan, bahwa pihak Pintu Air Manggarai tidak akan mengganggu gugat pintu air yang bisa menutup aliran Sungai Ciliwung itu.
Hal tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.
"Bisa dicek, sudah tiga tahun tidak pernah ditutup. Tapi kadang-kadang ada saja warga yang kurang paham, menyalahkan kita, katanya pintu air ditutup," terangnya.
Kebijakan tersebut adalah kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk memecah aliran air, sehingga di seluruh badan air di Jakarta pintunya dibuka.
Walaupun kebijakan tersebut sudah diterapkan selama tiga tahun terakhir, hingga kini dari ratusan orang yang menghubungi Pintu Air Manggarai, sebagiannya masih ada yang menanyakan soal apakah pintu air ditutup.(*)