Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument, merupakan satu di antara objek wisata unggulan Kalbar yang berada di Kota Pontianak.
Dari Bandara Supadio Pontianak, Tugu Khatulistiwa ini hanya berjarak sekitar 24 kilometer, dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan roda empat hanya sekitar 44 menit.
Tugu Khatulistiwa asli terdapat tepat di dalam bangunan replikanya. Tugu Khatulistiwa ini dibangun tahun 1928, dengan berkonstruksi kayu ulin (Kayu Belian atau Kayu Besi).
Yang terdiri dari empat tonggak, dua tonggak di bagian depan berdiri setinggi 3,05 meter, sementara dua tonggak lainnya di belakang berdiri lebih tinggi, yakni 4,40 meter.
Di bagian puncaknya, terdapat simbol berupa anak panah, yang menunjukkan arah Utara dan Selatan (lintang 0 derajat).
Sementara dipelat lingkarannya, tertulis EVENAAR, yang dalam bahasa Belanda berarti Khatulistiwa, menunjukkan belahan garis Khatulistiwa atau batas Utara dan Selatan.
Pelat bagian bawah arah panah, terdapat tulisan 109'20'0"LvGR. Yang berarti garis Khatulistiwa di Kota Pontianak ini, tepat 109' garis bujur timur, 20 menit 00 detik Greenwich Mean Time (GMT).
Pembangunannya berawal dari Ekspedisi Geografi Internasional. Saat itu, seorang ahli geografi dari Belanda melakukan pengukuran dengan metode astronomi.
Saat itu Ia mengukur tak seperti saat ini dengan teknologi canggih. Namun hanya dengan berpatokan garis yang kurang rata atau bergelombang.
Selain itu, pengukuran juga hanya berpatokan pula dengan benda-benda alam lainnya, seperti rasi bintang.
Monumen Tugu Khatulistiwa mengalami beberapa kali penyempurnaan, yakni pada tahun 1930, 1938 dan kemudian pada tahun 1991.
Namun, pada Maret 2005, BPPT bersama Pemkot Pontianak melakukan koreksi ulang posisi tugu ini. Setelah dilakukan pengukuran menggunakan satelit (GPS), ada selisih sekitar 117 meter dari saat dibangun dengan sekarang.
Kawasan ini ramai dikunjungi, pada saat hari Kulminasi. Yakni berlangsungnya gerak semu matahari atau disebut pula Ekinoks Matahari. Hari ketika matahari tepat berada di wilayah Khatulistiwa.
Dalam setahun, ada dua kali keadaan ekinoks matahari, yakni pada 21 Maret dan 23 September.
Beberapa hari lagi, kulminasi matahari akan terjadi di kawasan ini.
Bersiap-siaplah jika Anda ingin berkunjung ke tugu yang menjadi ikon Kalbar di mata dunia ini.
Karena Anda akan disambut pegawai nan ramah. Mereka akan memberikan bantuan informasi mengenai monumen kebanggaan masyarakat Kalbar ini.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Anda bahkan dapat membawa kenang-kenangan, yakni berupa replika mungil Tugu Khatulistiwa seharga puluhan hingga ratusan ribu rupiah saja.
Baik dibeli di lokasi tersebut, atau di kawasan pasar souvenir di Jl Gajahmada Pontianak. (*)