Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Ketua RT 03/04, Maryadi mengungkapkan, awal diketahuinya warga diduga keracunan, saat satu persatu warga yang menghadiri hajatan dan menyantap hidangan yang disajikan tuan rumah, terlihat mual-mual dan muntah.
"Menjelang magrib, baru ketahuan mual-mual terus muntah. Kemudian ramainya sekitar jam 6, baru ketahuan semuanya. Sehingga selesai magrib baru dibawa ke Puskesmas Lingga ini," ujarnya saat ditemui di puskesmas, Selasa (15/3/2016) dinihari.
Puluhan warga tersebut, menghadiri undangan hajatan tuan rumah, Sundari, sejak pukul 14.00 hingga pukul 16.00.
Dan mengonsumsi tiga jenis makanan yang disajikan tuan rumah, yakni mie, apam pulopinang, dan makroni.
"Kata ibu-ibu, mienya bikin sendiri, mulai ada gejala (keracunan) satu jam kemudian setelah warga pulang ke rumah masing-masing, sekitar jam 5 sore," ujarnya.
Hajatan tersebut menurutnya rutin dilaksanakan warga setiap Senin sore.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui angka pasti jumlah warga yang mengalami keracunan makanan tersebut.
"Yang kena itu ada empat RT, tapi masih didata. Jumlah yang warga saya belum tahu, berapa banyak warga yang menghadiri," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga dari empat RT di Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B, Kubu Raya keracunan dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Lingga, Jl Trans Kalimantan, Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, Senin (14/3/2016) sekitar pukul 23.28 WIB
Pantauan Tribun di puskesmas, warga terlihat telah terpasangi infus mulai dari pintu masuk puskesmas, hingga ke ruang-ruang lainnya.
Perempuan dan anak-anak tampak mendominasi menjadi korban keracunan makanan ini.
Terlihat di beberapa kursi di ruang depan hingga beberapa ruang dibelakang, terlihat anak dan perempuan dewasa terbaring dengan infus di tangan. (*)