Laporan Wartawan Tribun Lampung, Ana Puspita
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Batuk, merupakan mekanisme pertahanan tubuh pada saluran nafas yang menunjukkan gejala dari beberapa penyakit.
Ini kerap dikeluhkan oleh banyak masyarakat karena batuk tidak jarang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebelum memilih tindakan yang tepat untuk atasi batuk, langkah awal yang harus dilakukan adalah kenali penyebab batuk itu sendiri. Penyebab batuk ada dua yakni alergi dan juga infeksi.
Setelah ditemukan penyebab batuk, ada baiknya pemicu batuk tersebut dihindari sehingga mencegah timbulnya batuk berulang.
Setelah penyebab batuk dihindari, tetapi batuk juga belum hilang, bisa dilanjutkan dengan menggunakan obat tradisional untuk meredakan batuk.
Selain obat tradisional, obat pereda batuk yang tersedia di apotek pun bisa jadi pilihan.
Namun, sebelum membelinya, pastikan Anda sudah mengetahui jenis batuk yang menyerang. Ada dua jenis kandungan obat pereda batuk yaitu antitusif dan ekspektoran.
Antitusif berfungsi untuk menekan batuk dan digunakan untuk atasi batuk kering. Sementara ekspektoran berfungsi sebagai pengencer dahak, diberikan kepada pasien batuk berdahak.
"Kalau setelah mengonsumsi obat masih tetap batuk, maka baiknya segera konsultasi ke dokter untuk diperiksa karena batuk juga bisa menjadi gejala dari penyakit. Batuk karena alergi bisa menjadi gejala dari penyakit flu atau asma, dan ini bisa berulang," ucap dr Kartika Tri Handayani dari Puskesmas Rawat Inap Way Kandis.
Bisa juga, lanjut dia, batuk yang diderita merupakan gejala penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Biasanya karena debu atau karena rokok. Ini tidak hanya bagi perokok aktif saja, tetapi orang di lingkungan sekitar yang merupakan perokok pasif.(*)