Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Moechgiyarto, menyebut pihaknya tak kecolongan terkait aksi anarkis dalam demonstrasi, Selasa (22/3/2016).
Demo sopir taksi, bajaj, dan angkutan umum lain hari ini terkait aplikasi transportasi online yang membuat keuntungan mereka menurun.
Menurut Moechgiyarto, penyebab kacaunya aksi hari ini akibat pendemo tak bersepakat dengan baik.
Tadinya, kata Moechgiyarto, polisi dan pendemo sudah bersepakat bahwa aksi hanya dilakukan di titik-titik yang telah disepakati, yakni di DPR RI dan depan Kemenkominfo.
Tapi kemudian aksi justru meluas ke mana-mana, dan polisi tak melakukan penguatan personel.
"Saat ini sudah kami tangkap dan proses sebanyak 84 orang," kata Moechgiyarto.
Sebanyak 21di antaranya adalah para sopir taksi yang beraksi mengadang dan menghalau pegojek serta menganiaya. (*)
Ke-21 orang itu kini sedang diperiksa di Polda Metro Jaya. Sementara itu, sisanya yang diringkus adalah Pegojek yang tengah merencanakan aksi serangan balasan terhadap sopir taksi.
Video diatas adalah keterangan Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto soal polisi tak kecolongan di peristiwa ini.
Video diambil malam ini di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).(ote)