Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Siemen Martin
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pengusaha maupun petani karet belakangan ini beralih menanam kelapa sawit.
Hal itu marak terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), mengamini pengusaha yang berputar haluan tersebut.
Ketua Gapki Sumsel, Wahyu menjelaskan, penerapan Pemerintah terhadap biodiesel 20% (B20) memberikan nilai tambah dari aspek ekonomi hingga lingkungan.
Penggunaan B20 membantu penyerapan produksi CPO sehingga memberikan nilai tambah dan perluasan lapangan keja.
Ke depannya, Gapki sudah merencanakan industri hilirisasi untuk kelapa sawit di Sumsel. Tak pelak, tidak ada lagi ekspor dalam bentuk mentah, melainkan sudah jadi.
Saat ini memang harga CPO terkatrol mengikuti harga pasar dunia. Namun, dengan adanya penerapan B20 tersebut membuat pengusaha kelapa sawit tak keteteran.
Dalam situasi tersebut, Kelompok Kompas Gramedia Grup Sumsel mengadakan diskusi Palembang Insight dengan tema 'Bisnis Sawit Disayang dan Diganyang', di Hotel Amaris, Senin (21/3/2016).
Pemimpin redaksi Tribun Sumsel, Hj L Weny ramdiastuty jadi moderator diskusi. Sementara, narasumbernya Ketua Gapki Sumsel Wahyu, Kadis Perkebunan Sumsel Fahrul Rozi, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova, Staf Ahli Gubernur bidang Perubahan Iklim Najib dan Dirut BSB M Adil.(*)