“Kedua yakni keindahan sunset tersebut dipadukan dengan keindahan panorama pemandangan tebing dan Samudera Hindia,” kata pria yang mengenakan kain endek ini.
Selanjutnya Pura Luhur Uluwatu sendiri menjadi keindahan yang menakjubkan, di mana lokasi pura yang berada di atas tebing pada ketinggian 97 meter dari permukaan laut.
Di depan pura terdapat hutan kecil yang disebut alas kekeran, berfungsi sebagai penyangga kesucian pura.
Alas kekeran memiliki luas sekira 11 hektare.
Banyak terdapat tanaman perindang baik tanaman khas perbukitan maupun tanaman lainnya.
Kondisi ini yang membuat kawasan Pura Luhur Uluwatu sejuk, nyaman dan indah.
Apalagi pada saat Desember dan Januari biasanya banyak pohon merak yang berbunga.
Keempat adalah pertunjukkan Tari Kecak yang dilakukan setiap hari, mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita di panggung terbuka area Pura Luhur Uluwatu.
Saat menikmati pertunjukkan Tari Kecak, wisatawan akan ditemani keindahan alam matahari terbenam dari tempat duduk panggung tersebut.
Terakhir yang menjadi daya tarik adalah hidupnya sekitar 300 ekor kera di alas kekeran Pura Luhur Uluwatu. Jenis kera di sini adalah kera ekor panjang.
“Wisatawan dapat menikmati pemandangan kehidupan kera di hutan atau alas kekeran. Tapi pengunjung harus berhati-hati terhadap barang bawaannya, kacamata dan topi yang dipakai. Karena mereka sering mengambil barang tersebut,” tambah Wijana.
Para pengunjung pura uluwatu tidak diperkenankan memberikan makanan kepada monyet yang berada di sana.
Kecuali didampingi pemandu wisata atau petugas pengelola.
Wisatawan juga kadang-kadang dapat melihat para kera mandi di kolam pemandian yang telah dibuatkan oleh pihak pengelola.