Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana keseleo lidah alias salah berucap.
Hal itu terjadi saat Lulung tampil live di acara Kompas Petang.
Lulung melangsungkan perdebatan dengan Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Hendri.
Keduanya memperdebatkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan indikasi kerugian daerah pada pembelian sebagian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.
Lulung menyebut ada indikasi tindak pidana korupsi dalam pembelian lahan di daerah Jakarta Barat tersebut. Febri menyangkalnya.
"Sekarang pertanyaan saya, kalau menuduh seseorang itu tindak pidana ada korupsi, kita kan harus lihat ada perbuatan non-hukum ada kerugian negara. Sekarang kita tanya Pak Lulung, Pak Lulung punya enggak, bisa enggak terjadi kerugian negara di situ (pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras)?" tanya Febri kepada Lulung.
"Oh iya dong, sekarang begini kita mau percaya sama BPK atau tidak? BPK itu lembaga audit yang berdasarkan undang-undang didirikan oleh negara. Sekarang audit BPK itu, tidak ada yang tidak bohong," jawab Lulung.
Video itu diunggah oleh akun Pemprov DKI & Basuki TP (Ahok) - TyoJB di YouTube. Video berjudul "Keceplosan..!!! Haji Lulung Sebut Audit BPK Bohong, Terkait Kasus Dugaan Korupsi Sumber Waras".
Hingga kini video sudah dilihat hampir berkisar 3.170. Seorang netizen mengomentari video tersebut.
Akun bernama Ade Nana mengatakan, "Lulung memang rada linglung ya. UPS jadi USB, lah yang ini BPK di katain pembohong di LIVE TV lagi tuh. Baru kali ini ada wakil rakyat seperti ini," tulisnya. (*)