Para warga yang menetap di perahu harus menghadapi debu-debu yang beterbangan akibat proses penghancuran bangunan tiga hari yang lalu.
Ada sekitar 20 perahu yang kini dijadikan tempat tinggal oleh warga Pasar Ikan.
Sebagian besar dari mereka dulunya adalah warga dari RT 01.
"Total ada sekitar lebih dari 30 KK yang tinggal di perahu, malah perahu saya ada lima KK, karena anak saya satu jadi numpang dulu," ujar Desi, yang sedang menyuapi anaknya dengan nasi bungkus.
Ia dan warga lain baru mendapat nasi bungkus hari ini.
"Kemarin gak makan. Anak sudah nangis gak karuan, kasihan. Alhamdulillah sekarang yang kasih makanan katanya dari partai," ujarnya.
Ia dan suaminya masih belum mengetahui akan ke mana lagi bila semua perahu diusir oleh pemprov DKI.
"Katanya disuruh ke Cilincing, saya nggak tahu lagi harus ke mana, rumah udah nggak ada. Makan saja harus seperti ini, dikasih orang dulu baru makan," ungkapnya. (*)