Laporan Wartawan Surya, Irwan Syarwan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Menekan kasus asusila di kalangan anak di bawah umur, Polsek Taman, Sidoarjo, Kamis (19/5/2016), menggelar razia gadget siswa sekolah dan warung internet (warnet).
Razia ini digelar untuk mencari konten pornografi di dalam gadget siswa maupun yang ada di warnet-warnet.
Para guru dan murid SMA Muhammadiyah Taman, seketika itu juga langsung kaget bukan kepalang ketika rombongan polisi Polsek Taman, Satpol PP, dan perwakilan Kecamatan Taman, mendatangi sekolahnya.
Kepala Sekolah (kasek) SMA Muhammadiyah Taman, Zainal Arif, sedikit terkejut dengan kedatangan para petugas ini.
Setelah dijelaskan oleh pimpinan rombongan, yaitu Kapolsek Taman, Kompol Sujut, kasek akhirnya memahami dan mulai memanggil siswa-siswinya yang sedang istirahat untuk membawa tasnya ke lapangan.
Puluhan siswa berbaris rapi di tengah lapangan. Satu per satu, petugas gabungan itu langsung memeriksa gadget para siswa.
Davinda Marza (17) bingung saat diminta berbaris ke lapangan apalagi banyak petugas polisi.
"Gak tau ada apa. Saya pikir maU periksa narkoba, eh gak tahunya periksa gadget," kata Davinda.
Siswi kelas XI itu pun menyerahkan smartphone canggihnya ke petugas yang kemudian langsung diperiksa.
Davinda mengaku dia sama sekali tidak pernah mengakses hal-hal negatif ketika berselancar di dunia maya, meski ia mengetahui ada banyak situs-situs porno tersebut.
"Gak pernah (akses situs porno), dan gak bakalan juga. Mending internetan buat cari inspirasi atau berkarya," sambungnya.
Kasek SMA Muhammadiyah Taman, Zainal Arif, terlihat tenang saat razia dilakukan. Ia percaya anak asuhnya tak menyimpan konten porno.
Ternyata, pihak sekolah pun sering menggelar razia serupa secara internal.
Dijelaskan, dalam sebulan setidaknya empat kali ia bersama guru-guru akan memeriksa gadget murid.