Semuanya melibatkan anak di bawah umur, baik pelaku maupun korban.
Para pelaku yang melakukan tindakan asusila itu, bebernya, sering mengonsumsi konten pornografi, hingga akhirnya merealisasikan perbuatan itu kepada korban.
"Saya juga jadi khawatir, seringnya anak-anak bermain game kekerasan nantinya akan membuat mereka menjadi pribadi bringas. Saya imbau orangtua melihat dan memantau perkembangan putra-putrinya secara menyeluruh," ujarnya. (*)
BERITA TERKAIT