TRIBUNNEWS.COM, SERANG -- Warung makan milik Saeni (56) di Kota Serang, Banten, dirazia Satuan Polisi Pamong Praja pada Jumat (10/6/2016).
Dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari pada Bulan Suci Ramadan, dagangan milik ibu itu disita.
Saeni tampak menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut.
Namun, tangisan tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan sang ibu.
Kabar mengenai peristiwa tersebut pun langsung viral di internet.
Netizen tidak tinggal diam terhadap kejadian itu, kebanyakan dari mereka menyampaikan keprihatinan.
Salah satu pengguna Twitter bernama Dwika Putra (@dwikaputra) mencetuskan suatu gagasan yang berbeda.
Ia menggalang dana untuk Saeni, demi mengganti uang modal dan keuntungan yang raib karena dagangan yang disita tersebut.
Dwika mengatakan, saat mulai menggalang dana, dirinya mengurangi rekening miliknya dan hanya menyisakan uang Rp 400 ribu.
Setelah itu, dia menyebarkan nomor rekening bagi netizen yang ingin memberikan donasi pada Sabtu (11/6/2016).
Tidak hanya di Twitter, ajakan donasi itu pun menyebar di media sosial lain, seperti Facebook dan Path.
Dwika membeberkan bahwa respons netizen terhadap ajakan itu begitu cepat.
"Saya sampai pukul 02.00 WIB lewat masih bangun dan itu sudah tembus Rp 10 juta. Tadi pagi (kemarin) sudah Rp 20 juta dan barusan saya cek sudah Rp 60 juta," tutur Dwika, Sabtu lalu.
Per pukul 12.00 WIB, Minggu (12/6/2016), Dwika sudah menutup donasi tersebut.
Dalam laporannya yang terbaru, Dwika menyebutkan telah diterima sebanyak 2.427 donasi.
Total uang yang terkumpul sebanyak Rp 265.534.758.
Presiden Minta Lunasi Utang
Saeni mengatakan, bahwa utusan Presiden Jokowi juga datang menemuinya dan memberikan bantuan uang Rp 10 juta.
"Barusan datang, kasih uang Rp 10 juta," ujar Saeni saat diwawancarai tim Kompas TV.
Selain itu, kata Saeni, Presiden Jokowi juga minta agar dirinya melunasi utang-utang yang ada selama ini agar bisa hidup tenang.
"Katanya Presiden Jokowi mau nelpon, mau nanya juga utang sudah beres atau belum. Tapi ini kan hari libur, jadi petugasnya libur," katanya. (*)
>