Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hendra Krisdianto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Bagi masyarakat sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah khusunya Solo, tengkleng adalah salah satu jenis olahan kambing yang banyak penggemarnya.
Meskipun bahan bakunya sama, yakni tulang kambing, tetapi terdapat perbedaan antara tengkleng Yogyakarta dan Solo.
Jika di Yogyakarta tengkleng dimasak menggunakan kuah dengan tambahan santan, maka tengkleng khas Solo tidak menggunakan santan.
Tetapi di Yogyakarta juga ada penjual tengkleng yang tidak menggunakan santan, dan salah satunya bisa Anda jumpai di warung tengkleng Bhenjoyo.
Berada di jalan Parangtritis atau sekitar 100 meter selatan Pojok Beteng Wetan, warung ini menempati tenda kaki lima untuk melayani para pelanggan setiap harinya.
Meskipun tempat berjualannya tidak terlalu besar dan hanya berada di pinggir jalan, tetapi tempat makan ini selalu ramai disesaki pembeli.
"Kami membuka warung ini sekitar tahun 2010 yang lalu," ujar Weni pengelola tengkleng Bhenjoyo.
Hanya Tengkleng
Di Yogyakarta biasanya warung makan yang menyediakan tengkleng juga menyediakan beragam olahan kambing lainnya seperti sate, gulai, atau tongseng.
Tetapi di warung makan yang setiap harinya buka dari jam 18.30 hingga 23.00 ini hanya menyediakan tengkleng.
Selain itu, hal lain yang membedakan dengan warung tengkleng lainnya adalah pengunjung memilih sendiri isian dari tengkleng yang akan kita santap.
Tulang kambing telah ditakar dalam tiap porsi dan diikat menggunakan tali dari bambu serta diletakkan dalam wadah besar sehingga pembeli bebas memilihnya.
Tidak hanya menyediakan tulang, tengkleng Bhenjoyo juga menyediakan bagian tubuh kambing lainnya seperti daging, lidah, otak, telinga, kaki, ginjal, dan jantung.