Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Pengurus Kelenteng Kwan Sing Bio di Tuban menggelar sembahyang untuk menghormati arwah umat, Rabu (24/8/2016).
Acara sembahyang itu, disertai pemberian bingkisan buceng untuk warga tanpa memandang status sosial dan ekonomi.
Petugas kelenteng menyiapkan 1.400 bingkisan buceng di atas dua meja yang ada di depan halaman depan klenteng.
Bingkisan itu dikemas dengan diberi tancapan kertas warna merah dan kuning. Masing-masing bingkisan tertulis nama umat yang memberi sumbangan.
Di sekitar meja penuh peserta rebutan buceng dari kalangan anak-anak hingga orang tua. Tak sedikit yang memegangi bingkisan agar tidak diambil orang lain.
Ada juga yang membawa karung warna putih untuk tempat bingkisan, sebab, tak ada aturan satu orang mengambil satu bingkisan.
Usai sembahyangan, seorang pengurus memberi aba-aba dimulainya rebutan buceng. Sontak, warga yang sudah menunggu di sebelah meja langsung berebut.
Kurang dari lima menit, semua buceng yang tadinya ditata rapi di atas meja ludes. Warga yang kesulitan mengambil bingkisan di tengah meja mulai naik.
Pantauan SURYA.co.id, dua perempuan setengah baya berhasil mendapatkan tujuh sampai 10 bingkisan buceng.
Mereka terlihat duduk di tangga halaman sembari terengah-engah mengatur nafas.
“Saya sudah antri di sini sejak pagi. Tadi dapat tujuh bingkisan,” kata Juminah yang mendampingi temannya mengamankan bingkisan dari rebutan orang lain.
Bingkisan tersebut berisi nasi, biskuit, garam, kopi, dan tahu. Khusus nasi, Juminah akan memberikan ke ayam-ayamnya. Sedangkan bahan makanan lainnya digunakan untuk anggota keluarganya.
Selain sembahyangan dan rebutan buceng, pengurus klentheng juga membagikan beras sebanyak lima ton. Itu merupakan bantuan dari umat klenteng. Beras dikemas dalam 1.000 bingkisan.
Masing-masing warga mendapat lima kilogram beras. untuk mendapatkannya mereka lebih mengambil kupon.(*)