Laporan Wartawan Tribun Lampung, Ana Puspita
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Jemaah haji diharapkan waspada terhadap Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
MERS merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona. Beberapa gejala khas penyakit tersebut adalah batuk, demam, dan sesak napas.
Meski risiko tertular MERS amat tinggi, dokter Riyan Wahyudo mengimbau jemaah atau orang yang hendak berkunjung ke daerah endemis MERS, untuk tidak panik.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegahnya.
Pertama, sebelum melakukan perjalanan, lakukan peningkatan daya tahan tubuh. Caranya istirahat cukup dan konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang.
Untuk itu disarankan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kondisi fisik bugar membuat virus tidak mudah menjangkiti.
Kemudian, jemaah perlu terbiasa untuk mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir. Itu tak lain mencegah penularan melalui kontak fisik.
Selanjutnya, tidak memegang mata, mulut, atau hidung sebelum cuci tangan. Apalagi setelah menyentuh benda-benda yang digunakan bersama-sama, misalnya gagang pintu, atau benda lain.
Selain itu, menggunakan masker sebagai pelindung dari virus dan selalu menjaga kebersihan.
Bila mengalami keluhan, seperti demam, batuk, ataupun sesak napas yang mengarah pada MERS, jangan ragu segera menyampaikannya kepada dokter atau tim medis pendamping, selama perjalanan menunaikan ibadah haji.
Terakhir, jangan segan-segan melakukan pemeriksaan kesehatan atau kontrol bila ada keluhan selama 1-2 minggu setelah pulang dari Tanah Suci.(*)