Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan warga DKI Jakarta yang tergabung dalam "Indonesia Bergerak" membubuhkan cap jempol darah dalam aksi penolakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk kembali maju jadi DKI 1 dalam Pilkada 2017.
Mereka menyampaikan aspirasi dengan melakukan cap jempol darah sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim kepemimpinan Ahok.
"Penggusuran yang dilakukan sungguh melukai perasaan kita semua. Kami percaya darah kami tidak sebanding sengan penderitaan yang dialami oleh korban gusuran di Kampung Akuarium, Cipinang, Rawajati Luar Batang dan lainnya," kata Tino Rahardian, juru bicara aksi #TolakAhok, di depan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).
Tino menegaskan berbagai kebijakan yang sudah dilakukan Ahok terlebih soal penggusuran di beberapa wilayah Jakarta telah melukai banyak warga Jakarta dan menciderai HAM.
Aksi ini dilakukan dengan menusuk jempol mereka dengan pen insulin.
Setelah darah keluar, masing-masing perwakilan membubuhkan cap jempol darah di sebuah kanvas putih dan ditandatangani. (*)