Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Di Kabupaten Tuban daun kelor melimpah. Namun, terbuang percuma karena tak dimanfaatkan secara maksimal.
Diakui tak banyak yang mengetahui mengolah daun tersebut sebagai bahan makanan selain sebagai sayur.
Namun, di tangan para siswa SMKN 1 Tuban, daun kelor bisa dijadikan bahan mi.
Karena bentuknya mirip lidi, mereka memberi nama produknya, ‘Mie Lidi Daun Kelor’.
Produk siswa itu pertama kalinya diikutkan dalam acara Pekan Raya Hari Ulang Tahun (HUT) Pabrik Semen Gresik di Kabupaten Tuban pekan lalu, untuk mengundang rasa ingin tahu pengunjung.
Hasilnya, selama empat hari mengikuti pameran, produk Mie Lidi Daun Kelor terjual sekitar 150 bungkus.
Per bungkusnya berisi mie 100 gram dan dijual lebih murah dibandingkan produk mi lainnya yang berbahan berbeda. Hanya Rp 8.000 per bungkus.
Siswa kelas XII jurusan Teknik Kimia SMKN 1 yang turut mengolah daun kelor menjadi mi, Dwi Tegar Putri Fatjrin mengatakan, ketertarikannya membuat mi dari daun kelor karena bahannya mudah didapat.
Selain itu, khasiatnya baik bagi tubuh manusia.
“Daun ini mengandung mineral, protein, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh manusia,” kata Dwi usai mempraktikkan cara membuat mie daun kelor di depan ruang Laboratorium SMKN 1, Selasa (27/9/2016).
Cara membuat mi tersebut tidak sulit. Siapapun bisa membuatnya. Kata Dwi, pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahannya dulu.
Bahan-bahan itu antara lain, daun kelor, putih telur, tepung terigu, tepung tapioka atau tepung sagu, dan penyedap rasa.
Kemudian, pisahkan daun kelor dari tangkainya. Setelah itu dihaluskan menggunakan blender.
Selanjutnya, kocok telur menggunakan mixer lalu dicampur tepung terigu dan tapioka atau sagu. Setelah selesai, daun kelor yang sudah halus di masukkan ke dalam adonan tepung dan telor.
“Setelah semua selesai, adonan yang sudah menyatu itu dipipihkan menggunakan alat lalu dibuat seperti lidi,” bebernya.
Bahan yang sudah membentuk mirip lidi digoreng beberapa menit. Nah, setelah digoreng, Mie Lidi Daun Kelor siap disajikan dan dimakan.
“Sudah kami pasarkan secara online melalui media sosial. Alhamdulillah banyak peminatnya,” ujarnya.(*)