TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama pimpinan padepokan Dimas Kanjeng sudah hampir dua pekan ini menjadi buah bibir.
Bukan karena kemampuannya meyakinkan ribuan orang bisa menggandakan uang, Taat Pribadi dicari polisi karena kasus pembunuhan.
Ia diduga menjadi otak pembunuhan dua pengikutnya yang bersama-sama merintis padepokan.
Polisi pun menerjunkan 1.000 personel untuk menangkap taat pribadi. Kendaraan taktis hingga mobil meriam air dikerahkan untuk mengantisipasi perlawanan pengikut Taat Pribadi.
>