Aparat BNN lalu meluncur ke perumahan tersebut dan menggerebek rumah Goxka.
Di sana petugaa mendapati Goxka sedang bersama 2 wanita, Fath (pacarnya) dan AL (rekan Fath).
Saat digerebek, Goxka mencoba membuang sabu ke toilet. Tapi bisa lekas direbut petugas. Sabu itu seberat 150 gram.
Ketiganya pun diringkus dan dibawa ke apartemen Puri Park View yang disewa Goxka.
"Kami mau cari apakah ada barang bukti lain di apartemen tersebut," kata Armand.
Tapi di apartemen, ternyata ada rekan Goxka yang baru sehari di Jakarta, Joseph Isaach Onyikeh.
Saat apartemen didobrak Yoseph sempat bersembunyi di dalam kamar, tapi ketahuan. Setelah itulah baru penembakan terjadi karena Goxka melawan ketika diinterogasi.
Onyikeh diringkus dengan barang bukti sebutir pil seukuran jempol berisi sabu. Di perutnya masih ada pil serupa yang belum ia keluarkan.
Akibat aksi ini, suasana apartemen jadi hiruk pikuk. Penghuni berkumpul dan memadati lobi. Sebagian besar memotret dan mengambil video dengan ponsel masing-masing.
Saat jenazah Goxka dibawa turun dengan kantong mayat, penghuni memasang muka takut dan menjauh.
Sering Mabuk
Zulfansyah (25), sekuriti di tower tersebut, menceritakan bahwa Goxka sehari-hari seperti orang tak punya kerjaan.
Dia menyewa apartemen itu dari agen. Atas namanya sendiri. Dan sudah 6 bulan ini disewa.
Di pagi dan siang hari, lelaki itu lebih sering berada di unitnya. Dia baru keluar pada malam hari.