Bioplastik milik Avani Eco berhasil mengantongi sertifikasi legal dari Institut Pertanian Bogor dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Bahkan, produk ini juga telah mendapat sertifikasi Oral Toxicity Test.
“Produk Avani ini sangat ramah bagi daratan maupun lautan. Teknologinya mungkin tidak baru, tetapi satu keunggulan yang kami banggakan yaitu produk kami sudah lulus toxicity test sehingga aman jika terkonsumsi oleh hewan laut.” paparnya.
Hingga kini sederet perusahaan bergengsi telah menggunakan produknya, seperti Garuda Indonesia dan Ritz Carlton Hotel. Bahkan ia telah menembus pasar Internasional.
"Saat ini, 80% pemesanan produk-produk plastik Avani berasal dari luar negeri. Ekspor paling banyak ke Australia, Amerika Serikat, Ghana, Rwanda, Vietnam, Singapura, dan Malaysia. Itu beberapa macam produk," ungkap Kevin.
Selain menciptakan kantong plastik ‘ajaib’ yang bisa dimakan ini, perusahaannya juga menciptakan beberapa produk ramah lingkungan lain yang tak kalah dampaknya dalam menyelamatkan bumi.
Seperti jas hujan plastik ramah lingkungan, sedotan plastik dari pati jagung, styrofoam dari bahan ampas tebu, papercup dari pati jagung dan sendok makan dari bahan kayu yang biodegradable.
Berkat kerja kerasnya yang konsisten, pada tahun 2017 lalu, Kevin terpilih mewakili Indonesia pada Festival Industri Kreatif South by South West (SXSW) di Amerika Serikat. Di sana, ia mempresentasikan solusi bagi masalah plastik dunia melalui produk biodegradable ramah lingkungan yang dikembangkan oleh Avani Eco.
Penulis: Suci Rezeki Aulia
Editor: Dana Delani