Inapgoc Bakal Kasih Medali Pemenang yang Sangat Ramah Bagi Penyandang Disabilitas
Sebagai penyelenggara Asian Para Games 2018, Indonesia tampaknya tak ingin melewati momen bersejarah ini dengan peninggalan yang biasa-biasa saja.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai penyelenggara Asian Para Games 2018, Indonesia tampaknya tak ingin melewati momen bersejarah ini dengan peninggalan yang biasa-biasa saja.
Salah satu hal yang mencerminkan Indonesia serius menjadi tuan rumah Asian Para Games yakni panitia penyelenggara (Inapgoc) membuat medali yang sangat ramah bagi atlet penyandang disabilitas.
Medali Asian Para Games 2018 ini jika dilihat secara kasat mata memang tak berbeda dengan Asian Games lalu. Namun, kesan berbeda akan terasa saat dipegang, selain ada huruf braille medali tersebut juga bisa berbunyi
“(Medali Asian Para Games 2018) harusnya jadi sejarah buat indonesia. Pertama kali bahwa medali ada bunyinya karena memang berbeda olahraga kita tujuannya adalah memberikan apresiasi untuk teman-teman kita yang tuna netra bisa dengar suaranya,” kata Direkrut Divisi Sport Inapgoc, Fanny Irawan di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Fanny Irawan pun menjelaskan medali yang diproduksi sebanyak 564 set tersebut bisa berbunyi karena di dalamnya terdapat butiran seperti bola. Masing-masing medali pun mempunyai jumlah butiran bola yang berbeda.
“Medali emas ada 26 bola kecil di dalamnya. Jadi sebelum dibuat dibelah dulu lalu taruh bola di dalamnya. Ini sebenarnya di Indonesia belum pernah ada. Ini terinsipirasi paralympic di Rio (de janeiro) itu pertama kali ada bunyi dan bola di dalamnya,” kata Fanny.
“Kemudian braille di bagian belakang jadi untuk teman-teman kita yang tuna netra jadi paham mereka dapat nomor berapa. Kalau brailenya tulisan Indonesia 2018,” sambungnya.