Indonesia Kalah Telak 17-117 dari Iran di Wheelchair Basketball: Solidaritas Pemain Kental Terasa
Para pemain di lapangan menggunakan kursi roda sebagai tubuhnya, para pemain sangat intens saling bertabrakan satu sama lain.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertandingan wheelchair basketball (bola basket kursi roda) putra dalam Asian Para Games 2018 yang berlangsung di Basket Hall, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/10) siang, mempertemukan Indonesia melawan Iran pada putaran pertama grup B.
Pada pertandingan pertamanya itu tim garuda harus mengakui keunggulan Iran di setiap quarternya. Yakni 38-4, 18-7, 29-2, 32-4 dengan skor akhir 117-17.
Namun, Semangat pantang menyerah serta energi luar biasa yang dipertontonkan tim merah putih seakan mengaburkan penglihatan pemain maupun penonton dari hitung-hitungan angka yang terpampang di papan skor.
Apalagi saat itu, Basket Hall yang berada di dekat pintu 11 Kompleks Gelora Bung Karno hampir penuh dipadati para penonton yang menyempatkan hadir.
Mereka silih berganti meneriakan "Indonesia, Indonesia, Indonesia" dibarengi dengan suara gemuruh dari balon stik yang ditepuk.
Para pemain di lapangan menggunakan kursi roda sebagai tubuhnya, para pemain sangat intens saling bertabrakan satu sama lain.
Meski begitu, keseimbangan yang mereka pertontonkan cukup baik. Hanya beberapa kali saja kursi roda mereka terjatuh.
Bila ada salah seorang pemain yang terjatuh dengan kursi roda entah itu terjungkal ke bagian depan ataupun samping, pemain lainnya baik lawan ataupun kawan langsung menghampiri untuk memberikan tumpuan.
Pelatih dari kedua tim pun tak sungkan memberi bantuan kepada mereka yang terjatuh.
Melihat hal itu dipertontonkan di atas lapangan, seisi basket hall menyambutnya dengan bertepuk tangan. Rasa solidaritas seperti itu begitu kental terasa.
Pemain yang menjadi bintang untuk Indonesia pada pertandingan ini ialah sang kapten, Donald Putra Santoso dengan sumbangan tujuh poin.
Kendati kalah, Pelatih kepala basket kursi roda putra, Fajar Brilianto mengaku bangga dengan permainan anak asuhnya di lapangan. Bagaimana tidak, Iran merupakan tim yang menempati peringkat ke empat dunia.
Sebuah hal yang membanggakan dia bersama timnya dapat melawan tim elite dunia itu.
"Jadi kapan lagi kita bisa bertanding dengan tim elite dunia, jadi untuk teman-teman, merupakan pengalaman yang sangat berharga, buat kami ini merupakan sesuatu yang sangat spesial," ungkap Fajar saat ditemui usai pertandingan, di Basket Hall GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Meski kalah dengan skor yang cukup jauh, Fajar dan tim mengaku sama sekali tidak kecewa. Sebab, sedari awal sebelum pertemuan antara Indonesia dengan Iran ini digelar, pihaknya telah memetakan lawan-lawan yang akan dihadapi ke depan.
Oleh sebab itu mereka tetap senang dan bangga bisa bertanding dalam ajang Asian Para Games 2018. Apalagi Indonesia bertindak sebagai tuan rumah dalam perhelatan pesta olahraga yang telah dilaksanakan ketiga kalinya ini.
"Nggak sama sekali, kita nggak kecewa, kita realistis, dari awal kita sudah memetakan, jadi lawan-lawan yang kita hadapi itu sudah kita petakan dari awal," katanya.
"Jadi teman-teman tadi meskipun kalah mereka sangat happy bisa main hari ini," kata Fajar.