Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suparniyati Tak Bisa Hafal Nama Menpora, kata Imam Nahrawi:

Sumbangan emas kedua bagi Indonesia berasal dari cabang olahraga Para-Atletik nomor tolak peluru putri dengan kualifikasi F20, atas nama Suparniyati.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Suparniyati Tak Bisa Hafal Nama Menpora, kata Imam Nahrawi:
tribunnews.com/danangtriaatmojo
Imam Nahrawi saat mengunjungi Main Press Centre (MPC) di GBK Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018) 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumbangan emas kedua bagi Indonesia berasal dari cabang olahraga Para-Atletik nomor tolak peluru putri dengan kualifikasi F20, atas nama Suparniyati. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turut mengucapkan dan mengapresiasi pencapaian tersebut.

"Emas pertama Suparniyati dari tolak peluru putri yang menjadi atlet (emas) pertama dari cabang atletik," ujar Imam di Main Press Centre, GBK Arena, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).

Imam mengatakan pencapaian itu merupakan buah dari kerja keras pelatih, juga tak lepas dari dukungan masyarakat Indonesia kepada para atlet penyandang disabilitas dengan tak henti-hentinya mendoakan mereka bisa lebih baik lagi di setiap pertandingannya.

"Semua tidak terlepas dari dukungan kita, para atlet, pelatih dan sorak suporter yang tak henti-hentinya mendoakan mereka agar lebih lagi," imbuhnya.

Namun Suparniyati, kata Menpora adalah sosok yang tak pernah bisa menghafal namanya. Bahkan dalam kesempatan itu Imam sempat mengajarkan Suparniati mengeja namanya huruf per hurufnya.

"Suparniyati ini, atlet yang tidak hapal nama saya, sampe saya tuntun tetap salah terus," ungkap Imam.

Berita Rekomendasi

Setelah Suparniyati dipastikan menang secara resmi, Menpora sempat diberi kesempatan untuk mengalungkan medali bagi para pemenang. Saat itu, Imam mencoba kembali untuk mengajarkan Suparniati mengeja namanya dengan benar.

Namun pada kesempatan keduanya, dia tetap salah menyebutkan nama lengkap Imam. Alih-alih Imam Nahrawi, anak bungsu dari delapan bersaudara ini malah mengucap Imam Nahwari.

Sambil berkelakar Imam tak permasalahkan hal tersebut, asal emas yang didapat.

"Saya bilang Im-mam Nah-ra-wi (mengeja). Tadi pas pengalungan medali, saya ulang lagi (tapi) tetap saja masih Imam Nahwari hahaha nggak apa yang penting emas," terangnya.

Dalam kesempatan itu Imam juga mengimbau kepada masyarakat baik pemerintah maupun non pemerintah untuk mendorong secara maskimal para atlet disabilitas dapat mengumpulkan pundi emas sebagai "golden ticket" menuju Paralympic Tokyo tahun 2020.

Karena, mereka yang memperoleh medali emas dalam multievent Asian Para Games ini berhak mendapat tiket otomatia melaju ke event Paralympic.

"Jadi peraih medali emas ini masuk tanpa kualifikasi. Semoga masih ada semangat, memicu bagi atlet yang lain agar siang ini, sore, malam, besok, dan terakhir, agar berjuang mendapatkan medali emas sebanyak-banyaknya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas