Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ajak Keluarga Tonton Laga di APG 2018, Menpora Ingin Tularkan Semangat Berprestasi

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi lebih memilih mengajak keluarganya duduk di kursi penonton biasa ketimbang kursi VIP saat menyaksikan laga ko

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ajak Keluarga Tonton Laga di APG 2018, Menpora Ingin Tularkan Semangat Berprestasi
tribunnews.com/Danang Triatmojo
Menpora Imam Nahrawi bersama dengan Atlet penyandang disabilitas cabor Para-Swimming Guntur di Stadion Aquatik GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi lebih memilih mengajak keluarganya duduk di kursi penonton biasa ketimbang kursi VIP saat menyaksikan laga kontingen Indonesia dari cabor Para-Swimming Asian Para Games 2018 di Stadion Aquatik GBK, Senayan.

Alasannya, dia bisa mengeluarkan kebiasaannya selama ini yaitu bebas berjingkrak dan berteriak lepas bersama atmosfer penonton.

"Senang saja kalau di tribun penonton siap teriak-teriak, bisa jingkrak-jingkrak seperti kebiasaan saya selama ini," ungkap Imam saat ditemui di Stadion Aquatik GBK, Kamis (11/10/2018) malam.

Dengan tampilan santai mengenakan jaket bermotif batik merah-hijau, dan celana trainingnya, Imam terlihat memegang kamera profesional dengan lensa panjang.

Imam sibuk menjadi fotografer dadakan kala itu. Sesekali pula dia berdiri dan menaruh bidikan fokus kameranya kepada para kontingen yang berlaga.

Bukan hanya Indonesia, Imam juga mengarahkan bidikan kameranya itu kepada para kontingen negara lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Merasa ada kesempatan, ada waktu dan saya senang mengabadikan momen-momen yang bagus tadi itu mulai mereka mau lepas, lompat ya saya abadikan beberapa itu," ujarnya.

Dirinya yang tampak kompak membawa istri dan juga anak-anaknya itu sengaja menonton langsung pertandingan di beberapa venue sebagai pembelajaran bagi anaknya dalam menghargai sekaligus menjadikan para atlet disabilitas kebanggaan Indonesia tersebut buah inspirasi.

Sebab dia menganggap keterbatasan bukan menjadi halangan setiap orang meraih prestasi tertinggi dan bisa mengharumkan bangsa dan negaranya. Semangat itu yang perlu ditiru oleh anak-anaknya kelak sebagai generasi penerus bangsa.

"Biar anak-anak saya senang olahraga, biar juga menghargai sekaligus menebar inspirasi dari para atlet disabilitas yang keren-keren ini. Karena keterbatasan bukan menjadi halangan meraih prestasi tertinggi dan itu harus ditiru anak-anak saya," pungkasnya.

Dalam pertandingan final yang melibatkan kontingen-kontingen Indonesia itu, Imam turut mengajak keluarga, yakni sang istri Shobibah Rohmah beserta ketiga putri bungsunya.


Sebelum kedatangan Imam, Para-Swimming Indonesia yaitu Jendi Pangabean sukses menyabet medali emas dengan mencatatkan perolehan waktu tercepat dengan 1 menit 7,45 detik. Sedikit lebih cepat dari atlet China Qingquan Luo di posisi kedua dengan 1 menit 8, 59 detik, dan atlet Korea Selatan Yonghwa Kwon 1 menit 11, 12 detik.

Sementara atlet Indonesia lainnya Rino Saputra berlaga di nomor yang sama, hanya mampu tempati urutan ke tujuh dengan catatan waktu 1 menit 14,05 detik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas