Suka-Duka Menjadi Sosok di Balik Kostum Maskot Momo di Arena Catur Asian Para Games
Tugas yang diterima oleh Purnama terhitung sangat langka dan berbeda dari rekan-rekan lainnya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Volunteer manjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam sebuah event besar, salah satunya di ajang Asian Para Games 2018.
Setiap pribadi masing-masing volunteer pastinya mempunyai tujuan yang berbeda untuk mendukung suatu acara. Ada yang ingin menambah ilmu cara berorganisasi atau event, mencari teman baru, atau bahkan mengharapkan imbalannya saja.
Muhammad Purnama Suherman, mahasiswa asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung ini merupakan satu di antara volunteer yang benar-benar bekerja dengan hati.
Pengalaman berorganisasi untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan Asian Para Games 2018 menjadi alasan utama Purnama dan mulai mendaftarkan sebagai volunteer.
Namun, tugas yang diterima oleh Purnama terhitung sangat langka dan berbeda dari rekan-rekan lainnya.
Ya, Purnama mendapat tugas menjadi orang yang memeriahkan acara lewat cara mengenakan kostum Momo: maskot Asian Para Games 2018.
“Sebuah kebanggan jadi volunteer, tidak tahu bakal jadi Momo,” kata Purnama yang bertugas di Cempaka Putih Sport Hall, Jakarta.
Meski demikian, Purnama mengaku tetap senang karena bisa membantu Asian Para Games 2018 ini.
“Sukanya ya pastinya senang bisa bantu mensukseskan acara ini, tapi kalau dukanya semua, bercanda itu. Tapi duka yang menjadi suka,” ujarnya.
Purnama juga menambahkan, bisa bergabung di ajang bertaraf internasional ini adalah keinginannya sejak lama.
Ajang ini pun dijadikan ranah untuk semakin beryukur karena melihat perjuangan dari para atlet disabilitas yang pantang menyerah ditengah keterbatasan.
“Bisa bergabung ke sini adalah keinginan saya sejak lama, bisa bergabung dengan Asian Para Games. Saya ingin lihat sejauh mana perjuangan saya ketika dapat motivasi dari mereka,” ujar pria 23 tahun tersebut.
“Di sini saya dapet satu hal penting yaitu bersyukur dari apa yang ada saat ini. Mereka itu adalah motivasi buat saya,” sambungnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai imbalan, pemuda yang juga berporfesi sebagai wasit basket itu mengatakan tidak terlalu memikirkan karena tujuannya adalah membantu event Asian Para Games 2018.
“Saya tidak tau soal itu (bayaran). Yang penting pengalaman. Ini adalah cita-cita saya soalnya ini event disabilitas. Di dalem ini (maskot momo) itu adem banget, adem yang berkeringat, tapi tidak apa-apa. Saya ikhlas menjalaninya,” pungkasnya.