Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
ABC World

Kapal Selam Robot Mulai Dioperasikan Cari Puing MH370 di Dasar Laut

Tim pencari pesawat Malaysia Airline yang hilang akhirnya akan mulai menerjunkan kapal selam tanpa awak untuk menemukan reruntuhan…

zoom-in Kapal Selam Robot Mulai Dioperasikan Cari Puing MH370 di Dasar Laut
JOSE LUIS ROCA / AFP
Kapal selam nuklir Inggris, HMS Tireless saat mendekati pelabuhan Gibraltar, koloni Inggris di ujung selatan Spanyol. Kapal selam ini sekarang ditugaskan ikut membantu pencarian Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia. 

Tim pencari pesawat Malaysia Airlines yang hilang akhirnya akan mulai menerjunkan kapal selam tanpa awak untuk menemukan reruntuhan pesawat bernomor penerbangan MH370 itu meskipun operasi pencarian beberapa hari terakhir tidak  berhasil mendeteksi sinyal dari kotak hitam pesawat tersebut.

Dalam media briefingnya sore ini, Mantan Panglima Pertahanan Australia, Pensiunan Marsekal Angus Houston mengatakan tidak ada jejak akustik dari kotak hitam yang  berhasil terdeteksi selama enam hari terakhir.
 
"Kami belum memiliki deteksi tunggal dalam kurun waktu pencarian enam hari terakhir. Jadi saya kira sudah waktunya untuk melakukan pencarian di bawah air," katanya.
 
"Para ahli telah menentukan bahwa kapal Pertahanan Australia Ocean Shield (Samudra Shield) akan berhenti melakukan pencarian  dengan menggunakan pelacak ping sinyal yang diderek di lambung kapal dan mulai  mengerahkan kendaraan bawah air otonom, Bluefin-21, sesegera mungkin."

Houston juga mengatakan kendaraan tanpa awak itu akan melakukan upaya pencarian pertama di lokasi sekitar 40 kilometer persegi.

"Pengiriman kapal selam tanpa awak itu memberikan peluang kepada tim kami untuk membawa kita ke satu langkah lebih jauh menuju identifikasi visual karena kendaraan ini menawarkan kesempatan yang mungkin untuk mendeteksi puing-puing  pesawat di dasar laut,” katanya.

"Kapal selam tanpa awak ini akan dioperasikan selama dua jam divdasar laut dan pengoperasiannya akan berlangsung selama 16 jam.  Butuh waktu dua jam untuk kapal ini kembali ke permukaan dan 4 jam untuk mendownload dan menganalisa data yang berhasil dikumpulkan,” tegas  Angus Houston.

"Sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya, reruntuhan pesawat perlu diidentifikasi secara visual sebelum kita bisa menyatakan secara tegas kalau lokasi pencarian di Samudera Hindia Selatan memang menjadi tempat peristirahatan terakhir MH370."

Mantan Panglima Pertahanan Australia yang juga bertanggung jawab memimpin upaya perbaikan mengatakan tumpahan minyak juga telah berhasil terlihat di sekitar area pencarian, namun tidak jelas apakah itu tumpahan  minyak dari pesawat atau bukan.

BERITA REKOMENDASI

"Sebuah sampel dari sekitar dua liter tumpahan  minyak telah dikumpulkan dan kami belum bisa melakukan pengujian yang meyakinkan sampai kami berlabuh di daratan,”

"Saya menekankan sumber tumpahan minyak itu belum bisa ditentukan tetapi tumpahan minyak didapatkan dari sekitar 5.500 meter dari atas permukaan dan bawah laut dari disekitar lokasi dimana alat pinger locator muncul dan kemudian ditarik kembali oleh kapal Ocean Shield."

Setelah lebih dari satu bulan berlalu sejak pesawat MH370 hilang, Kepala Air Pensiunan Marsekal Angus Houston menilai peluang ditemukannya puing-puing pesawat di permukaan laut sangat kecil.

Sementara itu operasi pencarian MH370 selama sepekan tidak berhasil  mendeteksi sinyal akustik apapun dari kotak hitam pesawat yang hilang 8 Maret 2014 lalu di bawah laut.

Empat sinyal akustik terakhir yang berhasil dideteksi kapal Ocean Shield milik Angkatan Laut Australia diterima Selasa malam, dan kondisi ini semakin memperkuat dugaan kalau batere di kotak hitam MH370 sudah tidak berfungsi.


Pesawat Malaysia Airline menghilang dari radar pengawas lalu lintas udara Malaysia pada 8 Maret 2014 dalam rute penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan membawa penumpang 239 orang termasuk 6 warga Australia.

Operasi pencarian pesawat ini difokuskan di wilayah 2,200 kilometer Barat Laut Perth.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas