Tingkatkan SDM, BCA Learning Service Gelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) IV 2015
Sejak pertama kali digelar 2012 silam, event Indonesia Knowledge Forum (IKF) membuktikan konsistensi BCA meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Sudah menjadi rahasia umum sebuah bangsa akan menjadi besar jika mampu bersinergi dalam berbagai hal. Mulai dari sinergi dalam pemanfaatan sumber daya alam, pengetahuan, advokasi ke dunia luar, dan lain-lain. Itu nantinya akan membawa bangsa tersebut bergerak ke level yang lebih tinggi.
Atas dasar itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service kembali menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) IV pada tahun 2015 ini sebagai media berbagi pengetahuan yang mempertemukan anak bangsa dengan berbagai bidang pengetahuan dan pengalamannya masing-masing.
Event akbar tahunan tersebut akan digelar 7-8 Oktober 2015 di Ritz Carlton Hotel, Jakarta dengan tema Moving Our Nation to the Next Level: “Utilizing Knowledge for Sustainable Innovation Across Generation.” Sebagai persiapan event akbar tersebut, pada Senin 7 September 2015 lalu BCA menggelar media sharing IKF IV 2015 di Menara BCA, Jakarta. Pada pertemuan tersebut hadir berbagai narasumber yang membahas outlook perekonomian Indonesia dari berbagai industri serta persiapan event IKF IV 2015.
Berbagai narasumber tersebut adalah Pembina BCA Learning Service sekaligus Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo, General Manager BCA Learning Service Lena Setiawati, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Direktur CRIM Surya University Riza Muhida dan pengamat ekonomi A. Prasetyantoko.
Dalam media sharing tersebut, Cyrillus mengatakan hadirnya event IKF IV 2015 membuktikan konsistensi BCA dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Hal itu tercermin dari tema yang diusung dalam IKF IV 2015. Selain itu, Cyrillus juga berharap para peserta yang hadir nantinya mampu memperoleh wawasan sebanyak-banyaknya untuk memaksimalkan pengetahuan yang dimiliki untuk inovasi yang berkelanjutan di lintas generasi.
“Di tengah kondisi perekonomian Indonesia bahkan dunia yang penuh tantangan, penting bagi seluruh pihak memanfaatkan seluruh pengetahuan dan wawasan demi memberikan kontribusi untuk memperkuat kondisi fiskal dan perekonimian Indonesia. Kerja sama seluruh pihak dari berbagai bidang juga dibutuhkan untuk memperkuat perekonomian yang sedang dihadapkan dengan melemahnya rupiah,” ujar Cyrillus.
Sementara itu General Manager BCA Learning Service Lena Setiawati mengatakan, spirit utama dari event IKF IV 2015 ini adalah untuk menjaga optimisme di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami tantangan akhir-akhir ini. Dengan adanya IKF IV 2015, Lena berharap masyarakat dapat terinspirasi oleh hal-hal yang terjadi di sekitar. “IKF IV 2015 mempertahankan inovasi dan knowledge dari berbagai generasi, sehingga masyarakat dapat terus terinspirasi dan Indonesia mampu naik ke level berikutnya yang lebih maju,” kata Lena.
Rasa optimisme yang harus terus dijaga di tengah kondisi perekonomian yang mengalami tantangan itu mendapat paparan lebih jauh dari Cyrillus. Ia percaya hingga saat ini Indonesia masih memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
“Banyak yang bisa dikembangkan dari potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang kita miliki, seperti pendidikan, pariwisata dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Tentunya itu harus didukung dengan upaya terbaik berbagai pihak guna mencari solusi dan inovasi untuk meningkatkan kualitas bangsa, yang juga menjadi salah satu fokus bahasan pada IKF IV 2015 nanti,” ujar Cyrillus.
IKF sendiri telah dikenal sebagai forum rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai media berbagi pengetahuan yang mempertemukan para pakar di bidang strategis, seperti ekonomi, marketing, kreatif dan inovasi, SDM serta kepemimpinan.
Penyelenggaraan IKF sendiri pertama kali dilakukan tahun 2012. Animo masyarakat tercatat terus meningkat setiap tahunnya saat IKF digelar.
Sementara khusus IKF IV 2015 yang diselenggarakan Oktober nanti, berbagai tokoh akan berbagi pengalaman dan inspirasi pada para peserta. Para tokoh tersebut di antaranya CEO Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, ekonom Faisal Basri, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Strategic Brand Advisor Ooredoo Group Erik Meijer, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan 14 tokoh berpengaruh lainnya.
Di hari pertama IKF IV 2015, 4 pembicara utama akan memberikan sharing pengalaman dan pengetahuan dalam mengembangkan bisnis dan usaha melalui kesinambungan inovasi yang dibangun lintas generasi. Nantinya, mereka akan memberikan kesimpulan berupa riset akademis tentang pola pengembangan inovasi yang berkelanjutan. Hal itu dipandang sebagai kunci penting dalam memahami pengembangan perusahaan menengah Indonesia saat ini.
Di samping 4 pembicara utama tersebut, 12 pembicara lain juga akan tampil dalam sesi yang dibagi dalam 4 track: ekonomi, marketing, creativity & innovation, dan human capital & leadership.
Keempat sesi tersebut akan dimeriahkan dengan serangkaian expo yang diikuti berbagai exhibitor penyedia pengetahuan yang sudah teruji kualitasnya. Mereka nantinya akan bertindak sebagai partner organisasi dalam mengembangkan pengetahuan dan inovasi. Dengan adanya unsur-unsur tersebut, ajang IKF IV 2015 diharapkan mampu menjadi sebuah one stop knowledge solution bagi setiap organisasi yang membutuhkan pengetahuan untuk mengembangkan organisasinya.
“Kami berharap para peserta mendapatkan motivasi dan inspirasi dari para pakar sehingga bisa bersaing secara global, khususnya menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” tambah Cyrillus.
Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Indonesia Knowledge Forum IV 2015 dapat dilihat dengan meng-klik website www.bcalearningservice.com.
BCA Senantiasa di Sisi Anda
(Berita BCA)
BCA Terdaftar dan Diawasi Oleh OJK