BRI Kirim 8 UKM Binaan ke IFIS Expo
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mendukung penuh digelarnya International Islamic Financial Inclusion Summit (IFIS Expo) di Stadion Manahan, Solo.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Hassanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mendukung penuh digelarnya International Islamic Financial Inclusion Summit (IFIS Expo) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, 14 - 18 Juli 2012 oleh Gerakan Pemuda (GP) Anshor.
Hal tersebut diutarakan Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali di Jakarta. “IFIS Expo & Conference ini diikuti sebanyak 135 mitra binaan pelaku keuangan syariah serta pelaku bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM). Sebab itu, kami sangat mendukung dengan mengirim pelaku UKM andalan kami,” ujar Ali.
Dikatakan Ali, semangat IFIS Expo ini selaras dengan perjuangan perusahaan untuk meningkatkan akses lembaga keuangan formal kepada masyarakat. Saat ini, banyak pelaku usaha prospektif, namun terjebak oleh praktik keuangan informal yang memberatkan .
“Acara puncak IFIS dibuka secara resmi Senin 16 Juli 2012 oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Dan panitia juga akan menggelar konferensi internasional yang dikemas dalam bentuk seminar,” terang Ali.
Konferensi itu sekaligus merupakan transfer pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal di antaranya regulasi, kebijakan, dan pengalaman praktik terbaik dalam inklusi keuangan serta pengentasan kemiskinan. Konferensi yang menghadirkan pembicara berskala internasional itu akan digelar 17-18 Juli di Diamond Convention Center, Solo.
Sebagai pembicara antara lain Darmin Nasution (Gubernur Bank Indonesia), Agus DW Martowardojo (Menteri Keuangan RI), Harry Azhar Azis dan Zulkieflimansyah (Komisi XI DPR RI), Chairul Tanjung (Ketua Komite Ekonomi Nasional), Gatot M Soewondo (Direktur Utama BNI), Sofyan Basir (Direktur Utama BRI), Haryono Suyono, (Pendiri Yayasan Damandiri), dan Anika Faisal (Direktur Kepatuhan BTPN).
Dan selain sebagai pembicara, BRI juga mengirimkan delapan mitra binaannya, antara lain: Linda Munasari (Kerajinan Batik dari Solo dan nasabah KUR), Bambang Santoso (Aneka Keripik (Sariroso dari Sukoharjo dan nasabah KUR), M. Mohyidin (Batik "SOGA" dan "Ar Rahmi" Fashion dari Solo dan nasabah Ritel), Gunawan (Batik Gunawan Setiawan dari Solo dan nasabah Ritel), Anie Budi Astuti (Batik Bimo Suci dari Solo dan nasabah Ritel), Nindya Retno (Batik dari Solo dan nasabah Kupedes), Suyati (Makanan Khas Solo dan nasabah Kupedes), Iwan (Lukisan Seni dari Solo dan nasabah KUR).
Diakui Ali, masih banyak pelaku usaha belum berhubungan dengan perbankan, sebagai lembaga penyedia jasa keuangan. “Kondisi tersebut harus mendapat perhatian lebih, karena kerja sama dengan bank atau lembaga keuangan sangat penting untuk kalangan usaha kecil,” papar Ali.
Kredit Mikro dan KUR BRI Solo Raya Sementara itu, Kupedes BRI untuk wilayah Solo Raya (Solo, Jogja, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Boyolali) meningkat tajam. Data menunjukan outstanding tahun 2008 sebesar Rp 2,4 triliun dan pada Juni 2012 menjadi Rp 4,5 triliun.
Tak hanya nilai outstandingnya, jumlah debitur Kupedes juga melejit. Tahun 2008 tercatat sebanyak hanya 345.081 nasabah sedang posisi Juni 2012 menjadi 377.253 nasabah.
Untuk kinerja Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI di wilayah Solo Raya (Solo, Jogja, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, dan Boyolali) juga melejit. Outstanding KUR setempat tahun 2008 sebesar Rp 279 miliar sedangkan pada posisi Juni 2012 outstanding KUR diwilayah ini telah menjadi Rp 842 miliar. “Untuk jumlah debitur pada 2008 sebanyak 102.597 dan posisi Juni 2012 sebanyak 152.162,” jelas Ali.
Sedangkan debitur yang bermigrasi dari KUR ke Kupedes di wilayah Solo Raya (Solo, Jogja, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Boyolali) pada 2011,berjumlah 934 orang dengan outstanding senilai Rp 10,4 miliar. Dan untuk posisi Juni 2012, nasabah yang telah bermigrasi sebanyak 1.128 orang dengan outstandingnya mencapai Rp 19,5 miliar,” ujar Ali. (*)
BACA JUGA: