Bank Mandiri Dukung Indonesia Investor Day di Hong Kong
Bank Mandiri mendukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggelar Indonesia Investor Day di Hong Kong pada 30-31 Agustus 2012.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG – Bank Mandiri mendukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggelar Indonesia Investor Day di Hong Kong pada 30-31 Agustus 2012.
Perhelatan yang bertempat di Bank Mandiri Hong Kong dan BNI Hong Kong tersebut, bertujuan menarik investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Kegiatan ini juga akan digunakan untuk mempromosikan budaya Indonesia melalui paduan musik, tari dan pameran lukisan Indonesia dengan tema Echopulence-Indonesia Investor Day.
Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot A. Sentausa, mengatakan Indonesia layak menjadi salah satu negara tujuan utama berinvestasi, karena dapat terus mencatatkan pertumbuhan di tengah perekonomian global yang tidak kondusif
"Dukungan atas kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan peran aktif dalam mendorong Investasi di Indonesia sehingga mampu meningkatkan perekonomian nasional dan dapat menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan di kancah internasional,” kata Sentot dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun di Jakarta, Jumat (31/8/2012).
Kegiatan Indonesia Investor Day di Hong Kong diprediksi akan dihadiri lebih dari 50 investor papan atas dengan perkiraan nilai asset under management (AUM) lebih dari US$210 miliar. Indonesia Investor Day diikuti tujuh perusahaan milik negara seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, PGN, Semen Gresik, PT Telkom dan Pegadaian.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong peningkatan bisnis Bank Mandiri, yang pada triwulan II/2012 lalu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,6 persen menjadi Rp350,4 triliun.
Pencapaian itu mendukung peningkatan total aset Bank Mandiri menjadi Rp571,8 triliun, tumbuh 20,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp474,9 triliun.
Kinerja positif pada sisi intermediasi tersebut memacu pertumbuhan laba bersih perusahaan yang mencapai Rp7,1 triliun pada triwulan II/2012. Sementara itu, kualitas aset produktif juga tetap terjaga dengan baik, yang terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,55 persen.
Bank Mandiri juga terus meningkatkan efisiensi untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Bank Mandiri Hong Kong sebagai salah satu kantor cabang luar negeri dari 7 kantor cabang luar negeri Bank Mandiri berkembang bersama para pengusaha Indonesia yang mengembangkan bisnisnya di Hong Kong dan sekitarnya, serta para pengusaha Hong Kong yang bermitra dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Bank Mandiri Hong Kong sampai Juli 2012, mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 170 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 dengan tetap menjaga kualitas kredit, yang ditunjukkan dengan Non Performing Loan (NPL) sebesar 0 persen.
Sementara itu, transaksi trade finance Bank Mandiri Hong Kong hingga Juli 2012 mencapai USD 290 juta. Di Hong Kong, Bank Mandiri juga terus memperkuat bisnis remittance. Sampai Juli 2012, volume transaksi remittance mencapai USD 2 miliar, naik 155 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).
Bank Mandiri menerapkan berbagai strategi untuk memperkuat bisnis remittance di Hong Kong, diantaranya melalui pengembangan sistem remittance untuk memenuhi kebutuhan koresponden remitansi ke Indonesia.