Artha Graha Targetkan Kredit Sebesar Rp 14,5 triliun pada Tahun Depan
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk menargetkan kredit perseroan menjadi Rp 17,4 triliun pada tahun 2013.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jakarta Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk menargetkan kredit perseroan menjadi Rp 17,4 triliun pada tahun 2013. Jumlah ini naik 20 persen ketimbang target tahun ini sebanyak Rp 14,5 triliun.
Andhy Dharma, Corporate Secretary Bank Artha Graha, di Jakarta, (07/12/2012) mengatakan, laba bersih juga ditargetkan sebesar Rp 265 miliar atau naik 122 persen ketimbang laba bersih tahun ini sebesar Rp 119,6 miliar.
"Keduanya akan tumbuh seiring dengan peningkatan kredit korporasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) serta retail kami yang ditargetkan akan merata dari porsi kredit," katanya.
Sampai sekarang, porsi kredit korporasi masih menghuni sebagian besar kredit bank Arta Graha dengan 50 persen. Sedangkan sisanya masih dihuni oleh UMKM dan retail.
Sedangkan pencarian dana terkait hal ini, Bank Artha Graha akan meraihnya dengan dana melalui rights issue sebanyak 4,513 miliar Saham Biasa Atas Nama dengan harga penawaran Rp 111/saham. Diharapkan right issue akan meraup dana sebanyak Rp 500,964 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk menginjeksi modal inti perseroan sehingga akan memperkuat Rasio Kecukupan Modal atau CAR akan naik sebesar 16 persen, sedangkan posisi per November sudah mencapai 10 persen.
Ia juga memproyeksikan pada tahun depab Dana Pihak Ketiga (DPK) akan tumbuh sekitar 15 persen, ia berharap sekitar 23-25 persennya akan dihuni oleh tabungan.
Sebagai tambahan, saat ini perseroan sudah memiliki 102 jaringan kantor di seluruh indonesia.
Perseroan akan membangun 20 jaringan kantor lagi yang tersebar di seluruh indonesia. Dengan aksi ini, perseroan akan memiliki 122 jaringan kantor yamg terdiri dari kantor cabang pembantu dan cabang utama
Namun ia tidak bisa memperkirakan kebutuhan dananya, karena kebutuhan setiap cabang berbeda-beda."Kami belum bisa putuskan nilai investasi pembangunan cabangnya," katanya. (*)
BACA JUGA: