BI: Redenominasi Rupiah Tak Pengaruhi Inflasi
Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan memastikan redenominasi rupiah tidak berpengaruh terhadap inflasi.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan memastikan redenominasi rupiah tidak berpengaruh terhadap inflasi. Hal ini diungkapkan Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia, dalam diskusi bertajuk "Sosialisasi Redomenasi Bukan Sanering", hari ini (23/1/2013)
"Saya yakin tidak ada inflasi akibat redenominasi, karena dilakukan pada saat situasi aman dan terkendali selain itu kondisi ekonomi kita masih stabil dan terkendali," ujar Darmin Nasution, di Jakarta (23/01/2013).
Ia malah mengatakan kebijakan ini baik bagi indonesia karena nominal mata uang rupiah sudah termasuk tinggi di wilayah ASEAN. Bahkan hanya di bawah mata uang Vietnam, Dong yang memiliki nilai pecahan Rp 500 ribu dalam satu lembar.
Darmin juga mengatakan nilai transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) yang pada tahun lalu mencapai Rp 404 triliun per hari atau meningkat 187 persen dibandingkan 2009 yang hanya mencapai Rp 141,9 triliun per hari.
"Kalau sudah begini banyak maka kebutuhan redenominasi dibutuhkan untuk menyerdehanakan mata uang agar digit rupiah menjadi lebih sederhana dan agar terjadi peningkatan efisiensi di sektor keuangan dan sektor rill, penyelesaian dan pencatatan transaksi akan lebih singkat dan biayanya lebih murah," katanya.