Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Riset Website Juga Diperlukan

Melakukan riset terhadap situs web tempat Anda berbelanja harus dilakukan sebelum bertransaksi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Riset Website Juga Diperlukan
net
Ilustrasi belanja online 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melakukan riset terhadap situs web tempat Anda berbelanja harus dilakukan sebelum bertransaksi. Riset tersebut termasuk mencari tahu identitas penjual dan toko onlinenya, misalnya alamat email, nomor telepon yang bisa dihubungi, serta alamat perusahaan, apakah statusnya aktif atau tidak penting bagi Anda yang berbelanja online di situs web yang Anda sendiri kurang familiar.

“Cobalah periksa nomor telepon si penjual dan hubungi,” ujar Agus Tjandra, CEO Lojai.com kepada Tribunnews, Jumat (1/2/2013).

Bagaimana kalau kurang yakin? "Kunjungi mesin pencari Google atau Yahoo kemudian masukkan nama situs website tersebut untuk melihat eksistensinya," katanya.

Yang tidak kalah penting dan ini sering dilupakan adalah membaca baik-baik kebijakan situs web terhadap data pribadi Anda. "Jangan sampai di kebijakan itu ada poin yang menyebutkan kalau pengelola situs web boleh memberikan data pribadi ke pihak lain," katanya.

Juga perhatikan kebijakan pengembalian barang. Karena barang yang dibeli tidak bisa dilihat secara fisik, harus ada garansi kalau barang yang dikirim cacat, Anda boleh mengirim barang itu kembali dan tentu saja diganti dengan barang baru atau uang Anda kembali. Periksa juga siapa yang membayar pengembalian barang itu.

"Periksa paket barang dengan membaca deskripsi produk baik-baik. Curigailah barang bermerek yang dijual dengan potongan harga yang sangat besar. Bisa jadi barang itu cacat atau sudah “ketinggalan zaman”. Pastikan Anda mengetahui kondisi barang yang Anda beli," tuturnya.

Ia mengingatkan jangan mudah tergoda barang murah. Jangan buru-buru jatuh cinta pada tawaran barang dengan harga murah yang datang dari email, apalagi meminta ID dan password tanpa izin dari pemilik email.

Berita Rekomendasi

“Itu biasanya pekerjaan spammer. Tapi hati-hati, spammer bisa juga merayu. Ia mengirim email yang seolah-olah datang dari perusahaan baik-baik. Sebaiknya, kunjungi situs web perusahaan secara langsung (tanpa melalui email) untuk melakukan pembelian. Jangan membeli melalui email atau jendela pop-up,” kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas