Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Prabowo Siapkan Danantara, Ekonom: Investasi Harus Siap Untung dan Rugi

Dan menurutnya, kerugian investasi dianggap sebagai kerugian negara, maka BUMN akan cenderung bermain aman dengan hanya menginvestasikan asetnya pada

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Prabowo Siapkan Danantara, Ekonom: Investasi Harus Siap Untung dan Rugi
FMT INVESTMENT ADVISORY
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Prabowo Subianto menyiapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai sebuah inisiatif restrukturisasi bisnis besar yang menggabungkan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) utama bersama Indonesia Investment Authority (INA).

Ekonom Senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, mengatakan pembentukan Danantara merupakan langkah besar bagi restrukturisasi BUMN di Indonesia.

“Kehadiran Danantara akan membuat ekosistem BUMN lebih kondusif dan agile, dengan keputusan yang lebih cepat dan lincah baik di dalam maupun luar negeri, tanpa harus terhambat oleh proses birokrasi dan kepentingan politis,” kata dia dalam keterangannya pada Jumat (8/11/2024).

Pria yang akrab disapa Wija ini juga berharap di tengah berbagai kontroversi mengenai investasi yang dianggap merugikan negara, ia mengingatkan setiap investasi, terutama yang mengusung inovasi, pasti memiliki risiko.

“High risk high return, no risk no return. Yang penting adalah semua proses investasi dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur terbaik,” ungkapnya.

Baca juga: Genjot Ekonomi Nasional, Penyerapan TKDN Pertamina Energy Terminal Mencapai 33,06 Persen

Dia mencontohkan, Temasek dari Singapura sebagai model investasi negara yang sukses, meski pernah mengalami keuntungan dan kerugian pada sejumlah portofolio mereka.

Dan menurutnya, kerugian investasi dianggap sebagai kerugian negara, maka BUMN akan cenderung bermain aman dengan hanya menginvestasikan asetnya pada deposito atau obligasi dengan bunga terbatas.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini tidak sehat bagi perkembangan BUMN dan akan menghambat potensi mereka dalam pasar modal nasional, yang sebenarnya memiliki potensi besar sebagai sumber pendanaan.

“Pasar modal merupakan indikator awal dari kemajuan industri, dan sinergi yang baik antara BUMN dan pasar modal dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengalaman negara-negara maju menunjukkan pasar modal yang kuat dapat menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas