Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Barang Buatan China Kualitas Nomor Tiga Masuk ke Indonesia

Mulai banyak warga Jepang mengatakan, negaranya sudah mulai dijajah China. Mengapa? Karena barang apa

Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Barang Buatan China Kualitas Nomor Tiga Masuk ke Indonesia
Wikipedia
ILUSTRASI 

Richard Susilo *)

TRIBUNNEWS.COM - Mulai banyak warga Jepang mengatakan, negaranya sudah mulai dijajah China. Mengapa? Karena barang apa pun dari China sudah mulai banyak masuk ke Jepang. Dampak dari pemindahan pabrik Jepang ke China. Meksipun memakai merek dagang Jepang, misalnya Sony, tapi sudah “Made in China” banyak tertulis di badan produk Sony.

Produk lain, omiyage, atau barang ole-ole(buah tangan), sudah didominasi buatan Cina masuk ke Jepang. Sudah jadi budaya orang Indonesia pasti berusaha membelikan oleh-oleh buat teman atau keluarganya kalau ke Jepang. Ketemu kebanyakan buatan Cina. Kesal juga. Tapi kualitasnya bagus dan harganya relatif murah. Sedangkan buatan Jepang sudah pasti bagus, tapi harganya juga mahal. Tinggal pilih saja.

Produk elektronik sederhana pun sudah didominasi buatan Cina, kecuali produk teknologi tinggi seperti televisi plasma yang pasti masih buatan Jepang asli.

Keyboard komputer misalnya, praktis hampir 100 persen buatan China yang dijual di Jepang. Tapi tentu  kualitas tetap baik terutama yang dijual di toko besar.

Merk apa pun yang dijual di Jepang, tak peduli buatan China, pasti bagus karena dua hal. Pertama, toko besar harus pegang nama baik, ini keharusan. Sekali namanya jatuh hancur, dia tak bisa jualan lagi.

Hal yang kedua, produk yang masuk ke toko besar di Jepang mengalami dua kali seleksi. Yang pertama dari produsennya sendiri. Pasti akan memasok produk terbaik ke toko-toko di Jepang. Yang kedua kali disaring oleh toko itu sendiri. Penjual atau produsen yang datang ke toko besar di Jepang tetap diseleksi ketat oleh pihak toko. Hal ini supaya jangan sampai kebobolan menjual barang kurang baik, apalagi barang jelek. Uang memang penting, tapi nama baik jauh lebih penting lagi di Jepang. Kualitas kedua dan ketiga yang diproduksi di China biasanya di jual ke negara lain seperti Indonesia.

Berita Rekomendasi

Negeri Sakura ini tidak mengenal kata maaf. Sekali berbuat salah, tercemar, nama jelek itu akan cepat sekali tersebar luas.

Pembeli memang benar-benar terasa sebagai raja (Consumer is the King) di Jepang. Inilah negara satu-satunya di dunia yang seratus persen menerapkan motto demikian, bukan hanya basa-basi.

Pembeli Jepang memang rewel, cerewet, banyak tanya, karena memang mendapatkan uang di Jepang teramat sulit. Mereka kerja keras untuk dapat satu dua yen. Karena itu belanja uang juga amat ketat dan tidak mau  terkecewakan. Olekarena itu sebelum beli mereka biasanya akan banyak sekali bertanya ini itu dan kita sebagai penjual harus sabar menjelaskannya.

Penampilan barang pun menjadi contoh utama serta ujung tombak laku tidaknya sebuah produk.

Penulis  pernah membeli kamera digital di Bic Camera Odakyu Shinjuku. Contoh barang tertulis “Made in Japan”. Setelah membawa pulang barang yang dibeli, membuka kardus dan melihat barang asli, ternyata tertulis “Made in Indonesia”.

Kaget bukan gembira karena buatan bangsa sendiri, tetapi kaget kesal merasa tertipu. Barang dikembalikan uang kembali surat keluhan dikirimkan ke Komisi Perdagangan Adil (Fair Trade Commission) Jepang. Akhirnya pihak toko kena tegur keras oleh FTC Jepang  tersebut dan minta maaf sebesar-besarnya kepada penulis. Sejak saat itu semua barang contoh di sana yang tidak sesuai dengan barang aslinya, tulisan “Made in Japan” ditutupi plester agar tak terbaca.

Kini setelah keributan besar Anti-Jepang di China bulan September 2012, produsen Jepang memindahkan produksi ke Asean termasuk ke Indonesia. Kita berharap di masa depan, label Made in Indonesia akan memasyarakat di mana pun di dunia ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas