Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kemampuan Petani dan Upah Harian Buruh Tani Kompak Naik

Berdasarkan hasil pemantauan harga pedesaan di 32 provinsi di Indonesia selama Maret 2013, NTP secara nasional turun

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kemampuan Petani dan Upah Harian Buruh Tani Kompak Naik
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Penggunaan Mesin Perontok Gabah Tradisional - Buruh tani merontokkan gabah dengan mesin tradisional di Dusun Mrisi, Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai Tukar Petani (NTP) Maret 2013 turun 0,63 persen. NTP, diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, Senin (1/4/2013), di Jakarta.

"NTP juga menunjukkan daya tukar atau term of trade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun biaya produksi," tutur Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan hasil pemantauan harga pedesaan di 32 provinsi di Indonesia selama Maret 2013, NTP secara nasional turun 0,63 persen atau sebesar 104,53. Pada bulan sebelumnya sebesar 105,19 dan pada periode tahun sebelumnya sebesar 104,28.

Penurunan NTP Maret 2013 ini disebabkan oleh turunnya empat subsektor pertanian. Penurunan tersebut terdapat di NTP subsektor: tanaman pangan sebesar 1,16 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,01 persen, peternakan 0,41 persen, dan perikanan 0,19 persen.

Sebaliknya, NTP subsektor hortikultura naik 0,04 persen. Penyebab yang terkahir karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,70 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) naik 0,67 persen.

"NTP yang mengalami kenaikan tertinggi di Bangka Belitung sebesar 0,54 persen dibandingkan provinsi lainnya. Penurunan NTP terbesar di Jawa Tengah yaitu 1,05 persen," lanjut Suryamin.

Maret ini juga terjadi inflasi daerah pedesaan di Indonesia, yaitu 0,76 persen. Penyebab utamanya adalah naiknya indeks kelompok bahan makanan dan keompok makanan jadi.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, naiknya NTP diikuti dengan naiknya upah nominal harian buruh tani nasional. Upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2013 naik sebesar 0,34 persen dibandingkan pada bulan sebelumnya. Dari Rp 41.219 menjadi Rp 41.361 per hari. Secara riil hal ini mengalami penurunan 0,42 persen. Untuk upah nominal harian buruh bangunan (bukan mandor) naik 0,12 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari Rp 72.374 menjadi Rp 72.462 per hari. Secara riil turun sebesar 0,51 persen.

Sementara itu rata-rata upah nominal per bulan buruh seluruh industri pada triwulan II - 2012 meningkat Rp 65.200 atau 4,47 persen dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan III - 2012 mengalami penurunan Rp 32.1 atau 2,10 persen.

Secara riil triwulan I - 2012 ke triwulan II - 2012 mengalami peningkatan 3,53 persen. Kemudian triwulan II - 2012 ke triwulan III - 2012 turun 3,72 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas