Kuartal I, Adira Salurkan Pembiayaan Rp 7 Triliun
Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 7 triliun sepanjang kuartal I 2013
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adira Finance membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 7 triliun sepanjang kuartal I 2013, turun 11 persen dibandingkan periode yang sama pada 2012 sebesar Rp 7,9 trilliun.
Penurunan tersebut oleh sepinya pembiayaan sepeda motor baru akibat penerapan peraturan uang muka minimum pada pertengahan 2012, serta penurunan harga komoditas yang berdampak terhadap daya beli konsumen di luar Jawa.
"Secara keseluruhan pembiayaan yang dikelola Perusahaan (managed receivables) tumbuh 6 persen dan mencapai Rp 45,1 triliun pada akhir Maret 2013," ujar Willy Suwandi Dharma selaku Direktur Utama Adira Finance, Jumat (3/5/2013).
Lebiih lanjut, selama tiga bulan pertama tahun ini, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 3,8 triliun untuk 373 ribu unit sepeda motor baru dan bekas. Pembiayaan baru sepeda motor sebesar Rp 2,4 triliun memang mengalami penurunan, sedangkan pembiayaan sepeda motor bekas tumbuh 11 persen dan mencapai Rp 1,4 triliun.
Marwoto Soebiakno, Wakil Direktur Utama, menambahkan walaupun dalam jangka pendek terjadi penyesuaian atas pasar sepeda motor nasional, Adira memperkirakan bahwa pasar sepeda motor nasional dalam jangka menengah masih menjanjikan dengan mempertimbangkan peningkatan daya beli masyarakat, tingkat penetrasi sepeda motor nasional yang masih lebih rendah dibandingkan negara lain serta ketersedian infrastruktur transportasi publik yang belum memadai.
"Karenanya, kami terus memfokuskan diri untuk memberikan layanan yang lebih baik dan cepat bagi konsumen kami. Tahun ini kami berencana unruk menambah sekitar 10 cabang untuk memperluas jaringan usaha kami yang saat ini berjumlah 690 outlet di seluruh Indonesia,” papar Marwoto.
Adira Finance membukukan pembiayaan baru untuk pembelian mobil sebesar Rp 3,2 triliun pada kuartal I 2013 atau stabil jika dibandingkan dengan pembiayaan baru mobil tahun lalu sebesar Rp 3,1 triliun.
Dengan pembiayaan baru mobil telah mencakup sekitar 45 persen dari total pembiayaan baru perusahaan saat ini, Adira Finance siap untuk mendukung pembiayaan mobil murah ramah lingkungan dan hemat BBM atau LCGC (low-cost green car) yang akan segera diluncurkan menyusul keluarnya peraturan pemerintah tentang hal tersebut.
Melalui kebijakan credit underwriting dan collection management yang lebih berhati-hati, sampai saat ini Adira Finance berhasil mempertahankan kualitas aktiva produktifnya yang ditunjukkan oleh rasio NPL relatif stabil di level 1,47 persen.
Adira Finance akan terus mencari alternatif pendanaan (funding) untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dan diversifikasi sumber pendanaan, baik melalui skema pembiayaan bersama (joint-financing) dengan induk perusahaan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), maupun melalui pasar modal dan pinjaman perbankan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.