Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

PT DI Proyeksikan Raih Rp 4,24 Triliun

PT Dirgantara Indonesia (DI) memproyeksikan peningkatan nilai kontrak untuk pembuatan pesawat terbang,

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in PT DI Proyeksikan Raih Rp 4,24 Triliun
DOK
Pesawat CN 295 untuk militer buatan PT Dirgantara Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (DI) memproyeksikan peningkatan nilai kontrak untuk pembuatan pesawat terbang, service pesawat, pemesanan komponen, dan pembuatan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Proyeksi kami, senilai Rp 4,24 triliun. Harapannya, senilai Rp 3,89 triliun merupakan pemesanan dan pembuatan pesawat. SisanyaRp 342 miliar, merupakan hasil bisnis service pesawat, pemesanan komponen, dan alutsista engineering," kata Direktur Bidang Kualitas sekaligus Manager Komunikasi PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, saat dihubungi Tribun, Kamis (16/5/2013).

Sonny  mengharapkan 50 persen nilai kontrak sebesar Rp 4,24 triliun itu dari beberapa negara Asia Pasifik. "Tahun ini, proyeksi komposisi kontrak tidak sama dengan tahun lalu. Pada 2012, mayoritas kontrak dari dalam negeri," ujarnya.

Nilai kontrak Rp 4,24 triliun itu merupakan kontribusi pembuatan pesawat CN 295, NC 212, CN 235, serta helikopter jenis Bell atau Puma. "Untuk lainnya, seperti aircraft service, harapannya sebesar Rp120 miliar. Lalu, pembuatan komponen pesawat komersil  Rp150 miliar. Sedangkan alutsista engineering  Rp 72 miliar," paparnya.

Sonny mengatakan pada 2012, total nilai kontrak PT DI mencapai Rp 7,9 triliun yaitu berupa pengadaan pesawat bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tahun lalu, kontrak terbesar merupakan pengadaan pesawat CN dan helikopter yang nilainya sekitar Rp 7,5 triliun.  Kemudian, PT DI memperoleh kontrak sektor lainnya yang bernilai total Rp 385 miliar. "Kontrak Rp 385 miliar itu bersumber pada aircraft service senilai Rp 104 miliar, komponen pesawat komersil sejumlah Rp 216 miliar, dan alutsista engineering seharga Rp 65 miliar,"  kata Sonny.

Meski proyeksi kontrak tahun ini lebih kecil daripada realisasi 2012, Sonny menegaskan, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun ini. PT DI memperkirakan penjualan pesawat terbang serta jasa lainnya selama 2013 senilai Rp 3,47 triliun. "Jumlah itu melebihi nilai penjualan 2012, yang angkanya Rp 2,7 triliun," kata Sonny.

Naiknya nilai penjualan selama 2013, salah satunya karena adanya realisasi pemesanan pesawat pada kontrak tahun sebelumnya. "Tahun ini, 87 persen penjualan merupakan hasil kontrak tahun sebelumnya. Sisanya kami bersumber pada pembayaran down payment kontrak baru," katanya.

Berita Rekomendasi

Tahun ini pula PT DI segera menuntaskan pembuatan 18 unit pesawat terbang dan helikopter untuk TNI, hasil kontrak tahun lalu. (win)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas