Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Saatnya Merek Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Sejauh ini merek lokal di Indonesia bisa dibilang masih dapat dihitung dengan jari

Penulis: Budi Prasetyo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Saatnya Merek Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
TRIBUNNEWS.COM/ BUDI PRASETYO
Direktur Utama PT Sidomuncul Irwan Hidayat (Kanan) didamoingi bintang iklan Dony Kusuma (kiri) Rabu(16/1/2013) secara simbplis menyerahkan bantua kepada perwakilan korban banjir dibilangan Kampung Pulo Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejauh ini merek lokal di Indonesia bisa dibilang masih dapat dihitung dengan jari. Namun sebaliknya merek global yang masuk justru jauh lebih banyak. Ini berarti banyak devisa yang keluar ke mancanegara akibat maraknya merek global.

Demikian diungkapkan Program Director Indonesia Brand Forum (IBF) Yuswohady sehubungan  dengan akan dilaksanakannya konferensi Deklarasi Kebangkitan Merek Indonesia di pentas Bisnis Nasional dan Global yang akan digelar Senin (20/5/2013).

"Sedemikian kuatnya dominasi merek asing membuat kita kadang memunculkan pertanyaan apakah  tidak ada merek lokal yang membanggakan? Apakah tidak ada merek lokal yang bisa menjadi  tuan rumah di negerinya sendiri dan mampu mengibarkan bendera merah putih di pasar global," tanya Yuswohady.

Sementara itu menurut Yuswo, dalam dimensi ekonomi politik modern, merek telah menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa dalam kancah internasional, bahkan mampu mempengaruhi politik sebuah negara.

Bahkan menurut Irwan Hidayat yang telah sejak lama menggunakan merek lokal dengan nama Sidomuncul untuk seluruh bidang usahanya, membangun merek tidak hanya sekedar mendaftarkan  patennya, tapi setidaknya produk yang dihasilkan sukses membuat konsumennya emosional.

"Serta diharapkan setiap pengusaha dapat menciptakan segala sesuatunya ke depan yang belum  pernah terpikirkan agar merek dan produknya menjadi hebat," kata Irwan.

Pihak merek global kata Irwan, bakal takut bersaing dengan merek lokal, jika pengusaha  lokal sudah sadar, kaya dan pintar.

BERITA TERKAIT

"Ketiga pilar ini setidaknya menjadi pilar kekuatan pengusaha dengan merek lokal," ujar Irwan.

Berangkat dari strategi posisi merek bagi sebuah bangsa, maka dirasakan perlunya sebuah  gerakan kesadaran nasional untuk memunculkan kebanggaan atas merek-merek Indonesia yang  mendorong mereka menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

Indonesia Brand Forum sebuah prakarsa yang diinisiasi para pemerhati merek lokal yang menginginkan merek nasional berjaya di dalam maupun luar negeri bakal berikrar dalam sebuah  "Deklarasi Kebangkitan Merek Indonesia di Pentas Bisnis Nasional dan Global". Dalam kegiatan ini sekitar 18 pembicara berasal dari pemilik dan sekaligus pengelola merek lokal yang akan mengisi sharing session.

Para Indonesia Brand Heroes ini, kata Yuswo datang dari beragam industri baik dari kalangan swasta maupun BUMN diantaranya perusahaan Martha Tilaar, Polygon, Prodia, Sewu Segar  (Sunpride), Mega Andalan Kalasan, Kino, D’Cost, Hotel Santika, Dwi Sapta, Bhineka Ranch  Market, Pertamina Pelumas, Bio Farma, Pengadaian, PT Sidomuncul, Semen Indonesia, Femina dan Garuda Indonesia.

Pada kesempatan pertemuan, para CEO akan berbagi pengalaman bagaimana menjadi tuan  rumah di negeri sendiri dan beberapa diantara mereka bahkan telah go global bertarung dengan merek-merek internasional di pasar internasional dan pasar mancanegara.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas