Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mandiri Kemungkinan Tolak Beli Saham Merpati

Langkah maskapai pelat merah, PT Merpati mengonversi utangnya menjadi saham untuk melunasi utangnya sebesar Rp 6 triliun kemungkinan bakal terganjal.

Editor: Sanusi
zoom-in Mandiri Kemungkinan Tolak Beli Saham Merpati
TRIBUNNEWS.COM/HENDRA GUNAWAN
Seorang calon penumpang pesawat di depan konter Merpati Nusantara di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah maskapai pelat merah, PT Merpati Nusantara Airlines, mengonversi utangnya menjadi saham untuk melunasi utangnya sebesar Rp 6 triliun kemungkinan bakal terganjal.

Hal itu karena para kreditor enggan melakukannya sebab Merpati masih rugi.

Salah seorang eksekutif di PT Bank Mandiri Tbk—yang menjadi salah kreditor Merpati—mengatakan, kemungkinan perseroan tidak akan menerima tawaran konversi tersebut. Hal ini disebabkan Merpati masih rugi. Selain itu, upaya konversi piutang menjadi saham juga harus mendapat persetujuan dari pemegang saham dan DPR.

"Selain sangat sulit direalisasikan, butuh proses panjang untuk melakukan konversi utang menjadi saham. Selain RUPS, juga butuh persetujuan DPR sehingga tidak mungkin dilakukan dalam enam bulan ke depan," ujarnya seperti dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Minggu (2/6/2013) malam.

Ia mengatakan, kasus Merpati berbeda dengan Garuda. Saat itu, Bank Mandiri bisa mengonversi piutang menjadi saham Garuda karena kondisi keuangan maskapai itu sudah membaik dan neraca tidak negatif.

"Selain itu, Garuda juga memiliki rute-rute yang menguntungkan sehingga Bank Mandiri mau mengonversi piutang di Garuda menjadi saham," ujarnya.

Saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan tersebut, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin memilih tidak berkomentar. "Saya sedang di Beijing," tulisnya melalui pesan singkat.

Berita Rekomendasi

Sebagaimana diketahui, Merpati mengajukan opsi mengonversi utangnya dalam bentuk mandatory convertible bond (MCB) sebelum diubah menjadi kepemilikan saham. Opsi ini dilakukan dalam rangka melunasi utang-utangnya senilai Rp 6 triliun.
Saham-saham dari para kreditor bisa dijual saat maskapai ini melaksanakan penawaran publik perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo menjelaskan, skema tersebut mengikuti langkah PT Garuda Indonesia Airlines Tbk yang berhasil mengonversi utang menjadi saham. Dengan demikian, para kreditor bisa mendapatkan kembali dananya setelah saham di Garuda dilepas saat maskapai ini IPO.(Bambang P Jatmiko/Kompas.com)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas