Sumur Minyak Selat Makassar Kering, 12 Perusahaan Minyak Rugi Rp 19 T
Delapan dari 12 kontraktor pengeboran dan eksplorasi minyak gugusan perairan pemisah pulau Sulawesi dan Kalimantan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Potensi minyak bumi di perairan Selat Makassar, ternyata isapan jempol belaka.
Delapan dari 12 kontraktor pengeboran dan eksplorasi minyak gugusan perairan pemisah pulau Sulawesi dan Kalimantan ini, menyatakan merugi pasca-ekspolrasi sekitar empat tahun terakhir.
Adalah Deputi Pengendalian Perencanaan SKK Migas Aussie B. Gautama yang mengkonfirmasikan gagalnya perusahaan asing yang merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu.
"Total kerugiannya hingga US$ 1,9 miliar atau Rp 19 triliun," kata Aussie dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Kerugian dalam kurun waktu 2009 hingga 2013, dan kerugian ditanggung sendiri oleh 12 perusahaan ini. Perusahaan asing akan hengkang dari Indonesia, dan mengembalikan wilayah kerjanya kepada pemerintah.
Kegagalan ini sekaligus warning bagi pemerintahm, bahwa cadangan minyak bumi di lepas pantai kian berkurang. "Jika tidak ada KKKS atau perusahaan asing yang memiliki modal besar dan berani mengambil risiko, maka cukup sulit mendapatkan tambahan cadangan minyak dan gas bumi Indonesia untuk keberlangsungan produksi di masa depan," katanya.
Selain sejumlah perusahaan asing yang berniat hengkang tersebut, terdapat 2 blok eksplorasi di laut dalam yang dialihkan pengoperasiannya dari perusahaan Marathon Oil kepada Niko Resources. yaitu Blok Kumawa dan Blok Bone Bay. (tribunnews/edi)
Sumur Makassar Strait Kering:
1. ExxonMobil, sumur Rangkong-1 di Surumana kering. Rugi US$ 123 juta.
2 ExxonMobil, sumur Kris-1, Sultan-1, dan Kriss Well-1 ST di Selat Mandar kering/tak efisien. Rugi US$ 179 juta
3 Statoil, sumur Gatotkaca-1 ST, Anoman-1, dan Antasena-1 di wilayah kerja Karama, Mandar, kering. Rugi US$ 174
4. ConocoPhillips, sumur Kalukku-1, Aru-1, dan Mutiara Putih-1, kering. Rugi US$ 311 juta
5.Talisman, sumur Lempuk-IX di Sageri, teluk Mandar kering. Rugi US$ 84 juta
6. Marathon, sumur Bravo Well, Romeo Well, di Pasang Kayu, kering/masalah teknis. Rugi US$ 209 juta.
7. Tately, sumur KD-1 dan LG-1 di Budong-budong, Mamuju, kering/masalah teknis. Rugi US$ 51 juta
8. Niko Resources, Pananda-1 (N. Makassar Strait). Rugi US$ 214 juta/ tak efisien.