Impor Gandum Indonesia Tipiskan Cadangan Australia
Impor gandum oleh industri tepung terigu Indonesia dari Australia berpeluang menipiskan cadangan Australia
Penulis: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM SINGAPURA Impor gandum oleh industri tepung terigu Indonesia dari Australia sebanyak 70 ribu ton dari Australia untuk pengiriman bulan Agustus mendatang menurut pelaku pasar yang dilansir dari The Wall Street Journal, Selasa (18/6/2013) berpeluang menipiskan cadangan Australia
Pabrik-pabrik terigu nasional membeli gandum Australian Standard White sekitar $350 atau Rp3,4 juta per ton cost and freight (C&F). Sedangkan gandum jenis Australian Premium White diimpor seharga $354 atau Rp3,5 juta per ton C&F.
Pada saat bersamaan, stok gandum Australia mulai menipis. Pelemahan ini turut diakibatkan penurunan produksi dibarengi penguatan ekspor dan pertambahan permintaan domestik.
Harga gandum akhirnya naik sebesar lebih dari $50 atau sekitar Rp494 ribu per ton di beberapa kawasan Australia dalam dua bulan terakhir. Gandum yang kini ditanam baru bisa mulai dipanen pada Oktober dan seterusnya.
Sebagian besar wilayah Australia akan kekurangan gandum pada Agustus. Stok gandum negara itu hanya akan mencapai dua juta hingga tiga juta ton pada musim panen Oktober. Kisaran itu dibandingkan dengan panen delapan juta ton setahun lalu.
Penawaran terbaru untuk gandum Australia sudah di atas $360 atau Rp3,57 juta per ton C&F.
Indonesia merupakan salah satu importir gandum terbesar Australia. Dua pertiga pasokan gandum Indonesia berasal dari Australia. Sementara itu, Amerika Serikat memasok sekitar 10% dari total kebutuhan impor gandum Indonesia.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan Jumat lalu menyatakan pemerintah akan memantau sekaligus menguji coba pengiriman gandum Amerika. Pemerintah juga bakal melarang impor, bila ditemukan rekayasa genetika. (WSJ)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.