PT Transcosmos Indonesia Berharap Dapat Untung di Tahun 2016
PT Transcosmos Indonesia (TI) ditargetkan dapat untung tahun 2016 selambatnya setelah berjalan dua tahun.
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - PT Transcosmos Indonesia (TI) ditargetkan dapat untung tahun 2016 selambatnya setelah berjalan dua tahun. Bisnisnya dimulai sejak 17 Juni 2013 dan setelah dua tahun sangat diharapkan langsung dapat keuntungan, sesuai keinginan kedua belah pihak, baik pihak Jepang maupun pihak Indonesia yang diwakili PT CBN dari kelompok Salim Group.
Demikian diungkapkan Executive Vice President Transcosmos Inc., Koichi Iwami, khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, Senin (24/6/2013) sore.
"Kita berharap dalam dua tahun perusahaan yang 50:50 ini dapat berjalan baik dan menguntungkan. Hal ini juga sesuai harapan pimpinan Salim Group Anthony Salim ketika kami bertemu dia di Jakarta," papar Iwami.
Setelah tahun 2016 barulah Transcosmos akan melihat kembali masa depan usaha patungannya di Indonesia dan bukan tidak mungkin akan berkembang lebih banyak, lebih besar lagi sesuai perkembangan jaman situasi dan kondisi yang ada di Indonesia.
TI akan menjadi perusahaan Call Center serta pusat pengolahan data konsumen, yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Pelayanan konsumen bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia dipercayakan kepada TI sehingga kerja sebuah perusahaan bisa lebih efektif dan penurunan biaya pengeluaran lebih baik.
Pasar industri call center pada 2013 akan berkembang dengan investasi 600 miliar AS per tahun. Kemudian tahun 2014 meningkat menjadi 700 miliar dolar, pada 2015 mencapai 1.000 miliar dolar, tahun berikut mencapai 1.200 miliar dolar dan pada 2017 sebesar 1.500 miliar dolar AS per tahun.
Transcosmos akan melakukan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi karyawannya sehingga siap menjadi operator telepon yang canggih nantinya. Sistem yang ada akan disesuaikan dengan kebiasaan dan budaya di Indonesia lalu penambahan teknologi seperlunya akan dilakukan seperti yang dimiliki pihak Transcosmos saat ini.
Target TI adalah kalangan perusahaan Jepang yang ada di Indonesia serta perusahaan asing, lalu perusahaan lokal Indonesia. Menurut Iwami model call center sangat baik bagi perusahaan jasa, tetapi juga bisa dipakai untuk perusahaan produsen, misalnya untuk pelayanan konsumen after sales service.
Usaha patungan TI dibentuk dengan modal dasar dua juta dolar AS, 50:50 antara Transcosmos dan CBN. Pada awalnya akan membuka 514 pusat kerja (work station) untuk melayani konsumen/masyarakat yang bertanya mengenai produk atau jasa sebuah perusahaan yang diwakili TI.
Transcosmos yang berdiri sejak 18 Juni 1985 dengan modal dasar 29 miliar yen, membuka kantor di Indonesia yang ketiga di Asia setelah Korea (16 tahun lalu), dan di China tahun 2006. Nilai penjualan konsolidasinya tahun 2011 mencapai sekitar 161,2 miliar yen.
Iwami mengakui peran sumber daya manusia (SDM) sangat penting di perusahaan ini, maka salah satu upaya untuk merangkang prestasi SDM nantinya dnegan cara memberikan motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih baik lebih aktif, dan juga dengan cara insentif, sehingga SDM semakin terangsang lebih baik lagi kerjanya.