CPI Analisis Program Percontohan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Climate Policy Initiative (CPI), organisasi penyedia analisis dan konsultasi global, dan Universitas Palangka Raya
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Climate Policy Initiative (CPI), organisasi penyedia analisis dan konsultasi global, dan Universitas Palangka Raya (UNPAR) melakukan program analisis untuk mendukung proyek percontohan kelapa sawit berkelanjutan di Kalimantan Tengah, Indonesia.
Tahap awal, program "Produksi dan Proteksi” ini didanai oleh hibah sebesar US$1,6 juta dari Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) selama tiga tahun.
CPI dan UNPAR, bersama dengan para pemangku kepentingan lokal, akan menggunakan dana kemitraan ini untuk mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencapai pertumbuhan hijau yang kuat yang disokong oleh sektor kelapa sawit yang memberikan hasil yang tinggi dengan dampak lingkungan yang rendah.
Tim peneliti dari Centre of Excellence dari Fakultas Pertanian UNPAR akan melakukan penelitian di Kalimantan Tengah dengan berkonsultasi dengan masyarakat, dunia usaha, dan para pengambil keputusan di pemerintahan.
Yang menjadi fokus adalah berbagai pilihan adalah usaha peningkatkan produktivitas pertanian, memperluas penggunaan lahan terdegradasi, serta melindungi kawasan bernilai konservasi tinggi.
"Dalam tiga tahun pertama, inisiatif ini akan memusatkan perhatian guna mendapatkan bukti-bukti yang kuat, mengembangkan kapasitas teknis untuk mendukung upaya-upaya yang dipimpin oleh pemerintah dalam melaksanakan rencananya di sektor kelapa sawit yang berkelanjutan,' kata kata Dr. Yusurum Jagau, Dekan Fakultas Pertanian, UNPAR di Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Melalui pembelajaran di sekitar proyek percontohan, inisiatif ini ingin mendemonstrasikan apa yang diperlukan untuk mengurangi risiko investasi di sektor kelapa sawit di seluruh bentang alam.
Ini juga untuk memastikan masyarakat, pengambil keputusan lokal, dunia usaha, maupun petani kecil akan mendapatkan manfaat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Program berlandaskan pada rencana aksi Kalimantan Tengah untuk gas rumah kaca, strategi REDD+ (strategi untuk Mengurangi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan), peraturan daerah Kalimatan Tengah mengenai industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Ini juga sesuai dengan roadmap Gubernur yang ingin mencapai industri kelapa sawit yang keberlanjutan. Gubernur Kalimantan Tengah juga telah membentuk kelompok kerja yang terdiri dari wakil-wakil dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk memberikan masukan kepada pemerintah daerah tentang kebijakan untuk mencapai pertumbuhan hijau dengan kelapa sawit.
"Kebijakan dan program yang tepat sangat penting untuk mendorong investasi yang mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan jangka panjang," kata Thomas C. Heller, Direktur Eksekutif CPI. Program CPI di Indonesia dipimpin oleh Jane Wilkinson, seorang ahli REDD+ dan finansial iklim yang pernah tinggal dan bekerja di Indonesia.