TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengatur perencanaan keuangan merupakan salah satu tantangan bagi pekerja yang tidak berpenghasilan tetap atau freelance.

Lalu bagaimana mengatasinya? Aidil Akbar, perencana keuangan, mengatakan ada beberapa tips untuk mengelola pasokan keuangan yang tidak tetap atau naik turun.

Pertama, penentuan dana pengeluaran dan pendapatan bulanan. Cara melakukannya adalah dengan membagi pendapatan selama setahun dengan 12 bulan untuk mengukur pendapatan per bulan. lakukan hal yang sama untuk mengukur pengeluaran.

"Jadi pengeluaran dan pendapatan dipisah agar dapat mengeluarkan uang secara teratur dan rapih, sebelumnya mereka harus mengatur rata-rata pendapatan sebulan," katanya dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Easy Planning, Hidup Sejahtera sekarang dan Nanti", Rabu (3/7/2013).

Kedua, membuat saldo di dalam rekening pengeluaran bulanan. Saldo tersebut dapat ditarik dalam dana simpanan selama dua bulan sebelum menggunakan tabungan untuk dana darurat.

"Besarnya dana darurat dari keluarga yang memiliki penghasilan naik turun merupakan jumlah paling besar dari setiap kategori, dengan minimum dana darurat sebesar tiga bulan dari penghasilan belum berkeluarga dan 18 bulan bagi mereka yang sudah berkeluarga dengan dua atau tiga orang tanggungan," katanya.

Namun berapa porsinya? Aidil enggan mengatakan karena kebutuhan uang antar kriteria tersebut diatur berdasarkan kebutuhan setiap orang dan keluarga serta tujuan hidupnya.

"Kalau mau pendidikan anak, mau dana pensiun dan yang lainnya berbeda-beda itu tergantung keinginan masing-masing, kalau pendidikan anak porsi investasi akan ditambah, namun intinya adalah adanya pemisahan rekening penghasilan, pengeluaran, investasi, membuat saldo pada rekening serta dana tambahan darurat," katanya.