Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dahlan Tak Yakin Ada Investor Mau Beli Merpati

Menteri BUMN Dahlan Iskan pesimistis ada investor yang mau membeli PT Merpati Nusantara Airlines.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
zoom-in Dahlan Tak Yakin Ada Investor Mau Beli Merpati
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri BUMN, Dahlan Iskan melihat contoh monorel yang akan digunakan ke daerah peyangga sekitar Jakarta, dalam peluncuran di workshop PT.Inka, Madiun, Jawa Timur, Senin (6/5/2013). Monorel ini hasil kerjasama sejumlah BUMN seperti Adhi Karya, PT.Inka, Jasa Marga, dan LEN. Nantinya, monorel akan beroperasi dari perbatasan Jakarta seperti Cawang dan Cibubur menuju ke Bekasi Timur dan Bandara Soekarno Hatta. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Dahlan Iskan pesimistis ada investor yang mau membeli PT Merpati Nusantara Airlines. Menurutnya, utang besar yang dimiliki oleh Merpati akan menjadi pertimbangan para investor.

"Saya rasa nggak ada (investor) yang mau, utangnya saja Rp 6 triliun," kata Dahlan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (12/7/2013).

Namun, Dahlan akan tetap berusaha mencarikan investor yang berminat pada maskpai berpelat merah tersebut. Namun pada kenyataannya, hingga hari ini menurutnya belum ada yang berminat pada Merpati.

"Saya tetap mencoba ada nggak investor yang mau, nyatanya sampai hari ini nggak ada (peminat)," katanya.

Lebih lanjut Dahlan mengatakan, pihaknya masih menunggu investor yang berminat pada Merpati, pihaknya akan menunggu hingga beberapa bulan ke depan. Bila dalam waktu yang ditentukan tak kunjung datang investor yang berminat kepada Merpati, pihaknya akan mencari langkah baru lagi.

"Kami sekarang menunggu sampai dua bulan, kalau nggak ada yang minat minimal kita pernah coba cari investor," katanya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian BUMN sudah berkali-kali melakukan restrukturisasi Merpati, mulai dengan opsi penyuntikan dana, pengurangan karyawan, pemindahan kantor pusat, termasuk merestrukturisasi utang kepada kreditor swasta dengan mengonversi utang menjadi saham.

Berita Rekomendasi

Pada akhir Desember 2011, Merpati memperoleh suntikan dana sebesar Rp 561 miliar dari APBN. Namun, usulan suntikan tambahan sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2012 tidak terealisasi hingga saat ini.

Bahkan belakangan Kementerian BUMN telah membentuk Tim Restrukturisasi, tetapi hingga kini tidak mampu mengembangkan perusahaan.

Adapun utang Merpati kepada sejumlah perusahaan meliputi PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Selain itu perseroan juga memiliki kewajiban dalam bentuk penerusan pinjaman kepada pemerintah, utang kepada swasta, dan kepada para perusahaan penyewaan pesawat.

Dahlan mengakui kondisi Merpati sudah pada tahap kritis, dengan beban utang yang mencapai sekitar Rp 6 triliun.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa belum mengetahui rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan yang akan menjual PT Merpati Nusantara Airlines.

"Laporannya belum sampai ke saya soal itu (penjualan Merpati)," kata Hatta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas