800 ton Daging Impor Bulog Tiba di Bandara Soekarno Hatta
800 ton daging sapi yang diimpor telah tiba hari ini (16/7/2013) di Bandara Soekarno Hatta.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, memastikan 800 ton daging sapi yang diimpor telah tiba hari ini (16/7/2013) di Bandara Soekarno Hatta.
Sutarto menolak mengomentari pernyataan Menteri Pertanian Suswono yang membantah birokrasi Kementerian Pertanian lambat menindaklanjuti surat rekomendasi impor daging sapi yang diajukan Bulog pada 25 Juni dan 11 Juli.
"Yang jelas, itu (izin impor) sudah kami ajukan sejak Maret lalu. Tapi saya tidak mau bicara lebih jauh lagi soal itu. Saya tidak mau dianggap memanas-manasi," ujar Sutarto kepada KONTAN, Selasa (16/7/2013).
Yang pasti, lanjut dia, sebagian daging sapi impor sebanyak 800 ton itu, masuk melalui Bandara Soekarno Hatta dan sudah tiba hari ini Pukul 14.00.
Karena itu, kata Sutarto, saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju Cengkareng untuk memantau persiapan impor daging tersebut. "Untuk sisa 2.200 ton yang direncanakan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok, kami belum tahu tanggal berapa tibanya. Tetapi saya kira tidak akan lama lagi," ujar mantar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian tersebut.
Setelah daging impor tiba, Bulog segera melakukan operasi pasar pada Rabu besok (17/7). Prioritas pertama daerah yang menjadi sasaran operasi pasar adalah Jabodetabek.
Dengan langkah tersebut, Sutarto berharap harga daging bisa ditekan dari Rp 90.000 per kilogram (kg) turun ke harga normal Rp 70 ribu per kg. "Besok kami mulai operasi pasar," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Bulog mendapatkan jatah impor daging sapi sebesar 3000 ton. Rencananya 800 ton daging beku sapi akan masuk melalui Bandara Soekarno Hatta. Sisanya, 2.200 ton daging beku sapi akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Dengan kebijakan impor itu, Bulog berharap mampu menekan harga daging sapi yang saat ini melambung tinggi antara Rp 80.000-Rp 100.000 per kg di pasaran.(KONTAN / Adhitya Himawan)