Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah mewanti-wanti pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada tahun ini. Diprediksi pertumbuhan KPR BBCA akan terpangkas 30 persen dari pertumbuhannya yang mencapai 50 persen pada tahun lalu.

Jahja Setiadmadja, Presiden Direktur BBCA, mengatakan akan adanya penurunan pertumbuhan KPR nya. Diakui Jahja penurunan ini merupakan kewajaran ditengah lesunya perekonomian global.

"Kami proyeksikan akan tumbuh 20 persen, itu hampir setengahnya dari pertumbuhan KPR tahun lalu yang sebesar 50 persen, saya rasa tidak mungkin tumbuh lebih tinggi ketimbang tahun lalu," kata Jahja Setiadmadja, di Jakarta kemarin.

Revisi itu juga mengacu kepada aturan Bank Indonesia (BI) yang akan menaikkan Loan To Value (LTV) untuk rumah kedua dan ketiga. Belum lagi jika ditambah dengan kenaikan BI rate dan inflasi pada tahun ini. Akibatnya pertumbuhan KPR pun akan tertekan.

"Dampak LTV sudah kami perhitungkan akibatnya ke penurunan pertumbuhan KPR kami," katanya.

Penurunan itu sejalan dengan penurunan target kredit BBCA pada tahun ini yang dikoreksi menjadi 18 persen. Dibawah pertumbuhan tahun lalu yang tumbuh sebesar 30 persen.

Kredit properti pun diharapkan dapat menyumbang sekitar 18 persen dari total kredit perseroan pada tahun ini.

Bahkan dengan revisi ini, pertumbuhan KPR BBCA pada akhir tahun ini tidak akan menyamai pertumbuhan KPR nya pada kuartal 1 2013.

Pada kuartal 1 2013 KPR BBCA melonjak 43,1 persen menjadi Rp 43,7 triliun dari KPR BBCA pada kuartal 1 2012 yang mencapai Rp 13,2 triliun.