IHSG Diprediksi Terus Melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (19/8) ditutup anjlok 5,6 persen menjadi 4.313,5.
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (19/8) ditutup anjlok 5,6 persen menjadi 4.313,5. Sementara, Rupiah terdepresiasi 10.533 per dollar AS.
Tim Riset Henan Putihrai (HP) mengatakan, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup melemah, sementara yield obligasi pemerintah AS kembali menguat. Yield obligasi 10 tahun bergerak hampir menyentuh level 3 persen disebabkan ketidakpastian kebijakan moneter AS yang kembali menjadi kekhawatiran investor.
Kenaikan yield ini juga dikhawatirkan kembali dapat melemahkan pergerakan saham disebabkan oleh kenaikan suku bunga pinjaman yang dapat meredam pertumbuhan ekonomi.
"Selain itu investor akan melihat catatan hasil pertemuan FOMC akhir Juli akan diterbitkan pada Rabu pekan ini dan diperkirakan akan memberikan petunjuk seberapa besar kemungkinan pengurangan pembelian obligasi akan dimulai di September," kata Tim Riset..
Selanjutnya, catatan tersebut juga diperkirakan akan memberikan rincian operasional seperti seberapa banyak pengurangan dan jenis aset yang akan dikurangi pembeliannya, apakah mortgage-backed securities atau Treasuries.
Catatan pertemuan juga akan menjelaskan alasan di balik pandangan Bank Sentral mengenai pertumbuhan ekonomi yang dinilai masih lambat dan pandangan Bank Sentral mengenai kenaikan suku bunga terhadap pemulihan pada sektor perumahan.
Selain itu pasar juga menunggu data dari sektor perumahan yang akan dirilis pekan ini. Bursa Eropa ditutup melemah kemarin (19/8/2013)setelah selama tiga minggu terakhir berada di zona positif.
"Hal ini disebabkan oleh penyesuaian portofolio yang dilakukan oleh investor guna mengantisipasi langkah FED bulan depan. Asia– Bursa Jepang dibuka melemah pagi ini, mengikuti pelemahan yang terjadi di bursa AS. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.161-4.612," tambahnya.
Betrand Reynaldi, Analis e-Trading Securities. mengatakan secara teknikal, pelemahan IHSG menghasilkan gap down candlestick dengan pelemahan volume, dimana indikator MACD menghasilkan sinyal deadcross pada teritori negatif dan stochastic menghasilkan sinyal bearish.
"Pada perdagangan selasa (20/8) IHSG diperkirakan masih akan melemah dan bergerak di kisaran 4.220-4.400 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ADRO, MAPI, dan TAXI," katanya.